Fraktur Monteggia: Tantangan Klinisi dalam Menghadapi Fraktur Dislokasi yang Sering Misdiagnosis

Authors

  • M. Mukaddam Alaydrus Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v6i2.131

Keywords:

fraktur dislokasi regio antebrachii, misdiagnosis, hiperekstensi, klasifikasi Bado, X-Ray antebrachii AP/ Lateral

Abstract

Fraktur Monteggia merupakan salah satu jenis fraktur yang terjadi pada regio antebrachii. Fraktur Monteggia adalah fraktur pada os ulna bagian proksimal disertai dislokasi dari caput radii pada proximal radioulnar joint (PRUJ). Kasus ini sering misdiagnosis meskipun telah dilakukan pemeriksaan X-Ray terutama dalam mengenali dislokasi atau subluksasi dari caput radii. Insidensi kasus tersebut terjadi 13% dari seluruh kasus fraktur pada regio antebrachii. Karena letaknya yang diibaratkan sebagai dua kerucut (cones) yang berdampingan dengan satu sama lain saling menunjuk pada arah yang berlawanan, maka perlu diingat bahwa segala cedera yang terjadi pada regio antebrachii menimbulkan efek pada os radius dan ulna. Mekanisme trauma yang paling sering adalah terjatuh dengan tangan menopang tubuh pada posisi hiperekstensi. Berdasarkan klasifikasi Bado, fraktur Monteggia dibagi menjadi 4 tipe. Gejala klinis yang nampak antara lain bengkak pada siku, deformitas, krepitasi, serta nyeri ketika melakukan gerakan supinasi dan pronasi. Pemeriksaan penunjang berupa X-Ray regio antebrachii posisi AP/ Lateral dapat membantu menegakkan diagnosis. Tujuan tatalaksana adalah mereduksi seakurat mungkin dengan mengembalikan panjang ulna ke ukuran semula, dimana caput radii biasanya akan tereduksi secara otomatis. Namun jika caput radii tidak tereduksi atau tidak stabil maka reduksi terbuka harus dilakukan. Komplikasi yang dapat terjadi berupa cedera nervus, malunion dan non union.

References

1. Canale ST, Beaty JH. Campbell’s Operative Orthopaedics E-Book. Elsevier Health Sciences; 2012.

2. Ruedi TP, Buckley R, et al. AO principles of fracture management Vol 2 specific fractures. New York: Thieme, 2007; 2007.

3. Court-Brown CM, Bugler KE, Clement ND, Duckworth AD, McQueen MM. The epidemiology of open fractures in adults. A 15-year review. Injury.
2012;43(6):891–897.

4. Simon RR, Brenner BE. Emergency procedures and techniques. Lippincott Williams & Wilkins; 2002.

5. Thompson JC. Netter’s concise orthopaedic anatomy. Elsevier Health Sciences; 2009.

6. Solomon L, Warwick DJ, Nayagam S. Apley and Solomon’s concise system of orthopaedics and trauma.
CRC Press; 2014.

7. Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal system: An introduction to orthopaedics, fractures, and joint injuries, rheumatology,
metabolic bone disease, and rehabilitation. Lippincott Williams & Wilkins; 1999.

8. Egol KA, Koval KJ, Zuckerman JD. Handbook of fractures. Lippincott Williams & Wilkins; 2010.

Published

2017-06-28

How to Cite

Alaydrus, M. M. (2017). Fraktur Monteggia: Tantangan Klinisi dalam Menghadapi Fraktur Dislokasi yang Sering Misdiagnosis. Jurnal Kedokteran, 6(2), 25. https://doi.org/10.29303/jku.v6i2.131

Issue

Section

Literature Review