Faktor-faktor yang berhubungan dengan Suspect Skabies pada Santri Pondok Pesantren Al-Aziziyah Kapek Gunung Sari Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015

Authors

  • Arsy Mira Pertiwi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Yunita Hapsari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Wahyu Sulistya Affarah Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v6i2.1.221

Keywords:

Suspect skabies, personal hygiene, kelembaban dan kepadatan hunian

Abstract

Latar belakang : Prevalensi penyakit skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Angka kejadian skabies sering terjadi pada orang-orang yang tinggal bersama di fasilitas tertentu, seperti fasilitas asrama, pondok pesantren, rumah jompo, rumah sakit, rawat inap, rumah tahanan dan fasilitas lainnya. Pondok pesantren menyediakan beberapa fasilitas asrama yang digunakan secara bersama-sama oleh karena itu santri rentan tertular penyakit skabies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap suspect skabies pada santri di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Kapek Gunungsari.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi dengan cross sectional study dengan metode proportion random sampling. Populasi penelitian ini ialah seluruh santri dengan jumlah minimal sampel 93 orang dan pengurus santri yang berjumlah 25 orang. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui observasi langsung dan data sekunder berupa absensi santri. Adapun instrumen penelitian yang digunakan ialah kuisioner dan lembar observasi.

Hasil : Sebagian besar responden (95,69%) mengalami suspect skabies. Kemudian dari hasil analisis bivariat yang menggunakan uji Chi square dengan α 5% diperoleh lima faktor yang berhubungan dengan suspect skabies yaitu personal hygiene, kelembaban, ventilasi, kepadatan hunian dan dukungan pihak pondok pesantren.

Simpulan : Suspect skabies pada santri di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Kapek Gunungsari memiliki hubungan dengan beberapa faktor yaitu personal hygiene, kelembaban, ventilasi, kepadatan hunian dan dukungan pihak pondok pesantren. Oleh karena itu, maka disarankan kepada Pondok Pesantren Al-Aziziyah Kapek Gunungsari untuk menerapkan pendidikan kesehatan, melaksanakan pendataan kesehatan secara aktif dan rutin, dan  mengatur tata letak perlengkapan santri pada tiap kamar yang disesuaikan dengan standar kesehatan.

References

1. Amal Fathullah Zarkasy. 1998. Pondok Hay,RJ,Steer,AC,Engelman,D &Walton S.2012. Scabies in the developing world—its prevalence,complications and management, Clin Microbiol Infect, Vol.18, No.4

2. Heukelbach J, Wilcke T, Winter B & Feldmeier. 2005. Epidemiology and morbidity of scabies and pediculosis capitis in resource-poor communities in Brazil. British Journal of Dermatology

3. Raza, N, Qadir, SN & Aqha, H 2009, ‘Risk factors for scabies among male soldiers in Pakistan : case control study’, East Mediterr Health J, Vol. 15. No. 5, Hal. 1105-1110

4. Handoko RP, Djuanda A, Hamzah M. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.4. Jakarta: FKUI

5. Chosidow O. Scabies. New England J Med. 2006; 345: p. 1718-1723.

6. Notobroto. (2009).Faktor sanitasi lingkunganyang berperan terhadap prevalensi penyakit skabies. Surabaya: FKMUNAIR

7. Fernawan N. 2008. Perbedaan angka kejadian skabies di kamar padat dan kamar tidak padat di pondok pesantren modern islam PPMI assalaam surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

8. Harahap M. 2008. Ilmu penyakit kulit. Jakarta: Gramedia.

9. Djuanda A, Hamzah M, Aisyah S. 2006. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

10. Badri, (2008). Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Bandung. http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk gdl-grey- 2008- mohbadri 2623&node=146&start=141 yang diakses bulan Juli 2015

11. Handajani S. 2007. Hubungan antara kebersihan diri dengan kejadian skabies di pondok pesantren nihayatul amal waled kabupaten cirebon. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

12. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

13. Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

14. Notoatmodjo, Soekijo.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta

15. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

16. Kuspriyanto. 2013. Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Sehat Santri Terhadap Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Al-Bahroniyyah Ngemplak, Mranggen, Kabupaten Demak. Skrisi UNAIR,2013.

17. Ma’rufi, Isa, et al. 2003. Faktor Sanitasi Lingkungan yang Berperan Terhadap Prevalensi Penyakit Skabies, Studi pada Santri Pondok Pesantren di Kabupaten Lamongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol2, No.1, Juli 2005.

18. Muzakir. 2008. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Skabies Pada Pesantren di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2007. Tesis USU, 2008.

19. SNI 03-6572-2001. 2001. Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Gedung.

20. Anonimus. 1999. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan, Jakarta.

Published

2017-08-30

How to Cite

Pertiwi, A. M., Hapsari, Y., & Affarah, W. S. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Suspect Skabies pada Santri Pondok Pesantren Al-Aziziyah Kapek Gunung Sari Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015. Jurnal Kedokteran, 6(2.1). https://doi.org/10.29303/jku.v6i2.1.221

Issue

Section

Research

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>