Analisis Kualitatif Penggunaan Rhodamin B pada Terasi di Pasar Tradisional Kabupaten Lombok Barat

Authors

  • Wanda Rendraswara Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Arfi Syamsun Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Januarman Januarman Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.1.257

Keywords:

Rhodamin B, Terasi, Pasar Tradisional, Tes Kit Rhodamin B

Abstract

Latar belakang: Rhodamin B yang digunakan sebagai pewarna pada makanan masih sering ditemukan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu contoh makanan yang sering dijadikan sasaran penyalahgunaan ini adalah Terasi.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling. Identifikasi kualitatif kandungan Rhodamin B pada terasi menggunakan Tes Kit Rhodamin B dengan metode rapid test kit.

Hasil: Dari total 84 sampel terasi yang diambil di pasar-pasar tradisional Kabupaten Lombok Barat, tidak ditemukan adanya sampel yang positif mengandung Rhodamin B.

Kesimpulan: Dari hasil uji kualitatif kandungan Rhodamin B pada terasi, semua sampel dinyatakan negatif karena tidak ditemukan adanya perubahan warna pada cairan uji setelah
direaksikan.

References

1. Ariani. 2004. Studi Toksisitas dan Bioakumulasi Senyawa Rhodamine B. Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Kimia Universitas Indonesia

2. Aroni, Rojali. 2011. Kajian Penghambatan Efek Toksik Karmoisin dan Rhodamin Terhadap Proliferasi Sel Limfosit Tikus Oleh Ekstrak Daun Jelatang (Urtica dioica L.); p. 4-6. Available from: http://repository.ipb.ac.id.

3. Astuti, R., Meikawati, W. dan Sumarginingsih, S., 2010. ‘Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia’, Penggunaan Zat Warna “Rhodamin B” Pada Terasi Berdasarkan Pengetahuan & Sikap Produsen Terasi di Desa Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang [internet], 6(2), 21-29. Available from: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=4663&val=431 [diakses tanggal 08 Maret 2016]

4. Azizahwati. Kurniadi, M. & Hidayati, H., 2007. Analisis Zat Warna Sintetik Terlarang Untuk Makanan Yang Beredar Di Pasaran. IV(1), pp.7–25. [pdf] [diakses 08 Maret 2016]

5. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2011. Rhodamin B. [pdf]. Available at : ik.pom.go.id/v2015/katalog/Rodamin%20B.pdf [diakses tanggal 21 Juli 2016]

6. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2012. Bahaya Rhodamin B sebagai Pewarna pada Pangan. [pdf]. Available at : https://ik.pom.go.id%2Fv2015%2Fartikel%2FBahayaRhodamin-B-sebagai-Pewarna-pada-Makanan.pdf [diakses tanggal 21 Maret 2016]

7. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2013. Aksi Pasar Aman Dari Bahan Berbahaya di Kota Mataram. Available at: http://www.pom.go.id/new/index.php/view/berita/3846/AksiPasar-Aman-Dari-Bahan-Berbahaya-di-Kota-Mataram.html [diakses tgl 09 Maret 2016]

8. Cindaya, N. J., 2015. Analisis Kualitatif Penggunaan Rhodamin B pada Terasi di Pasar Tradisional Se-Kota Mataram. Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

9. Dahlan, S., 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Salemba Medika: Jakarta

10. EFSA, 2014. The EFSA Journal: Opinion of the Scientific Panel on food additives, flavourings, processing aids and materials in contact with food (AFC) to review the toxicology of a number of dyes illegally present in food in the EU. [pdf] 263, 1-71. Available from : http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.2903/j.efsa.2005.263/epdf [diakses 10 Juli 2016]

11. Georgescu. Bogdan, et al., 2011. Animal Science And Biotechnology: Heavy Metals Acting as Endocrine Disrupters [internet]. 44(2). 89-93. Available from www.usabtm.ro/utilizatori/zootehnie/file (diakses tgl 13 Juli 2016]

12. Harmita, 2006. Analisis Fisikokimia: Kromatografi [internet]. Available from https://staff.ui.ac.id%2Fsystem%2Ffiles%2Fusers%2Fharmita%2Fmaterial%2Fanfiskimkromatografi.pdf [diakses tanggal 11 Juli 2016]

13. Kaji, T. et al., 1992. Reversibility of the inhibitory effect of rhodamine B on the proliferation of cultured human lip fibroblasts. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1539183?dopt=Abstract [diakses tanggal 20 Januari 2017]

14. Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 00386/C/Sk/II/90 tentang perubahan lampiran peraturan menteri kesehatan nomor : 239/Menkes/Per/V/85 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya

15. Khorriyah, K., 2014. Uji Kandungan Rhodamin B Total Mikroba dan Bakteri Coliform pada Terasi yang Beredar di Kabupaten Bangkalan. Available at: https://pta.trunojoyo.ac.id/welcome/detail/100331100066# [diakses tanggal 11 Juli 2016]

16. Kulkarni, J. et al., 2014. Synthetic food colours – are they safe? [pdf], 1-5. Available from: http://granthaalayah.com/composition_of_colours/articles/06_IJRG14_C_C11_20.pdf [diakses tanggal 11 Juli 2016

17. Lestari. 2010. Keberadaan Rhodamin B pada Terasi Bermerek dan Tidak Bermerek yang Diproduksi dan Beredar di Kota Tegal Jawa Tengah [Internet], available from : http://eprints.undip.ac.id/31406/1/3798.pdf [diakses tanggal 14 Juli 2016]

18. Mayori, R. et al., 2014. Pengaruh Pemberian Rhodamin B Terhadap Struktur Histologis Ginjal Mencit Putih (Mus musculus L.). [pdf]. Available from http://download.portalgaruda.org/article.php [diakses tanggal 14 Juli 2016]

19. Pamungkas, R. P., & Nopiyanti, Vivin. 2016. Analisis Pewarna Rhodamin B Dalam Arum Manis Secara Kromatografi Lapis Tipis Dan Spektrofotmetri Uv-Vis Di Daerah Sukoharjo dan Surakarta [pdf]. [diakses tanggal 18 Juni 2016]

20. Peraturan Kepala BPOM no. 37 tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan pewarna

21. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan. [pdf]

22. Peraturan menteri kesehatan nomor : 239/Menk es/Per/V/85 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya

23. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 722/Menkes/Per/X/88 tentang bahan tambahan makanan

24. Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 70/M.DAG/PER/12/2013

25. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 24/M-Ind/Per/5/2006 tentang pengawasan produksi dan penggunaan bahan berbahaya untuk industri.

26. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan

27. Prabowo et al., 2013. SENSOR KIMIA BENTUK STIK MENGGUNAKAN REAGEN Zn(CNS)2 UNTUK MENDETEKS RHODAMIN B DALAM SAMPEL MAKANAN [pdf]. http://journal.unair.ac.id [diakses tanggal 17 Juni 2016]

28. Purnamasari, Dewi Sri dan Saebani, 2013. PENGARUH RHODAMINE B PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 12 MINGGU TERHADAP GAMBARAN HISTOMORFOMETRI LIMPA : Studi pada diameter folikel pulpa putih,diameter centrumgerminativum dan jarak zona marginalis limpa tikus wistar.[internet]. Available from : http://eprints.undip.ac.id/43762/ [diakses tanggal 14 Juli 2016]

29. Rahmanita, Ira. 2011. Hubungan Pengetahuan, Sikap serta Perilaku Ibu Mengenai Jajanan Anak SD yang Mengandung Bahan Pengawet dan Pewarna di Kelurahan Beringin Jambi Tahun 2011. [pdf] pp. 27. Available at http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/ [diakses tanggal 21 Maret 2016]

30. Sumarlin, L.O., 2010. Identifikasi Pewarna Sintetis Pada Produk Pangan Yang Beredar di Jakarta dan Ciputat. [pdf] pp.274–283. Available at: http://journal.uinjkt.ac.id/article/view
[diakses tanggal 08 Maret 2016]

31. Suprapti, M. 2002. Membuat Terasi. Kanisius: Yogyakarta

32. Tanty, Heruna. 2009. Uji Faktor Tingkat Pemahaman Dan Penggunaan Rhodamine B Pedagang Cabe Merah Giling Menggunakan Fisher Exact Probability Test. [pdf] 9(27), pp.126–134. Available at : http://research-dashboard.binus.ac.id/matstat [diakses tanggal 07 Maret 2016]

33. Tekno Pangan & Agroindustri. 2013. Terasi dan Petis. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi-IPB. [pdf]. Available from : http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Terasi% 20dan%20petis.pdf [diakses tanggal 11 Juli 2016]

34. Utama, N. R., 2013. UJI SENSITIVITAS KERTAS SARING UNTUK IDENTIFIKASI PEWARNA RHODAMIN B PADA MAKANAN JAJANAN [pdf]. http://journal.unnes.ac.id/artikel_sju/ujph/2995 [diakses tanggal 18 Juni 2016]

35. Wahyuni, Ika. 2013. Pemeriksaan Kandungan Pemanis dan Pewarna Sintetik Dalam Es Lilin Tidak Bermerek dan Tidak Berlaber yang Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga “X” Kecamatan Ambulu-Jember. [pdf]. Available at: <http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/viewFile/474/448> [diakses tanggal 20 Maret 2016]

Published

2018-12-14

How to Cite

Rendraswara, W., Syamsun, A., & Januarman, J. (2018). Analisis Kualitatif Penggunaan Rhodamin B pada Terasi di Pasar Tradisional Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Kedokteran, 6(3.1). https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.1.257

Issue

Section

Research

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>