Hubungan antara Kecacingan dengan Status Gizi pada Murid PAUD di Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat

Authors

  • Farhani Afifi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Eva Triani Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Ika Primayanti Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v7i4.309

Keywords:

Infeksi Kecacingan, Status Gizi, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Abstract

Latar Belakang: Infeksi kecacingan merupakan suatu penyakit yang dapat menyebabkan kehilangan nutrisi yang akan berpengaruh terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kecacingan dengan status gizi pada murid PAUD di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat.


Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancang belah lintang. Subjek dalam penelitian ini adalah murid PAUD di Kecamatan Kuripan usia 2-6 tahun yang diambil fesesnya untuk diperiksa kecacingan dan penilaian status gizi dengan indikator IMT/U. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara kecacingan dengan status gizi adalah uji Chi Square.


Hasil: Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 102 responden, prevalensi kecacingan sebesar 20,6%. Jenis cacing yang paling banyak menginfeksi adalah Hymenolepis nana sekitar 9,8%, Enterobius vermicularis sebesar 6,9%, dan diikuti dengan infeksi Trichuris trichiura sebesar 4,9%. Dari status gizi diperoleh responden dengan status gizi yang tergolong sangat kurus sejumlah 0,98%. Gizi kurang  4,90%, normal 90,2% dan gemuk 3,92%, namun tidak terdapat responden yang memiliki status gizi dalam kategori obesitas. Tidak ada hubungan antara kecacingan dengan status gizi berdasarkan indikator IMT/U (p = 0,158).


Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara kecacingan dengan status gizi berdasarkan indikator IMT/U. Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi anak yaitu kurangnya higiene individu, sanitasi lingkungan, tingkat pengetahuan orang tua dan demografi individu 

References

Rosso JM, Arlianti R. Investasi untuk Kesehatan dan Gizi Sekolah di Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional, Kingdom of Netherland, World Bank. 2009;Available from: http://datatopics.worldbank.org/hnp/files/edstats/IDNwp09a.pdf.

Anuar T, Salleh F, Moktar N. Soil-transmitted helminth infections and associated risk factors in three Orang Asli tribes in peninsular Malaysia. Scientific reports. 2014;14(4):1–5. Available from: http://www.nature.com/srep/2014/140214/srep04101/full/srep04101.html.pdf.

Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Profil Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2014. Mataram: Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2014;.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat. Resume Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Lombok Barat tahun 2014. Lombok Barat: Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat. 2014;.

Indriyati L, Waris L, Luciasari E. Kerugian Finansial Akibat Kecacingan: Studi di Kabupaten Nunukan. Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research). 2014;37(2):155–160. Available from: http://ejournal.litbang.depkes.go. id/index.php/pgm/article/viwFile/4019/3836.pdf.

Auliana R. Gizi Seimbang dan Makanan Sehat untuk Anak Usia Dini. Journal of Nutrition and food research. 2011;2(1):1–12. Available from: http://staff.uny.ac.id/

sites/default/files/pengabdian/rizqie-auliana-dra-mkes/gizi-seimbang-dan-makanan-sehat-untuk-anakpdf.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Gizi Seimbang Permenkes RI. Departemen Kesehatan RI. 2014;.

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012. 2012;.

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013. 2013;.

Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan, Edisi 5. Penerbit Salemba, Jakarta; 2013.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Standar antropometri penilaian status gizi anak. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Kemenkes, Jakarta. 2011;.

Hairani B, Waris L. Prevalensi soil transmitted helminth (sth) pada anak sekolah dasar di Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Buski. 2014;5(1):43–48. Available from: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/buski/article/download/3614/3564.pdf.

Putri RD. Hubungan Kejadian Kecacingan dan Pertumbuhan Anak Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Timbang Langkat Kecamatan Binjai Timur. 2009;Available from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14743/1/09E01009.pdf.

Staf Pengajar Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2008. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Festi P. Hubungan antara Penyakit Cacingan dengan Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar (SD) di Sekolah Dasar Al Mustofa Surabaya. 2009;Available from: http://fik.um-surabaya. ac.id/sites/default/files/jurnal/hubungan-antara-penyakit-cacingan-dengan-stpdf.

Hehy GA, Basuki A, Purba RB. Hubungan antara Kecacingan dengan Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar di Kelurahan Bunaken, Kecamatan Bunaken, Kota Manado. 2013;Available from: http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/GLEND-ANDRIO-HEHY.pdf.

Fauzi RT, Permana O, Fetritura Y. Hubungan Kecacingan dengan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Pelayangan Jambi. 2013;p.1–11. Available from: http://download.portalgaruda.org/article.php? article=95550&val=884.pdf.

Published

2018-12-28

How to Cite

Afifi, F., Triani, E., & Primayanti, I. (2018). Hubungan antara Kecacingan dengan Status Gizi pada Murid PAUD di Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Kedokteran, 7(4), 8. https://doi.org/10.29303/jku.v7i4.309

Issue

Section

Research

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>