APLASTIC ANEMIA: RECOGNIZING ONCET TO MANAGEMENT

Authors

  • Kadek Diah Permata Sutanegara Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.768

Keywords:

anemia, aplastic

Abstract

Anemia merupakan suatu kondisi menurunnya jumlah sel darah merah, volume konsentrasi hemoglobin dan hematokrit yang mengakibatkan kadar oksigen dalam tubuh tidak tercukupi. Anemia aplastik merupakan salah satu jenis anemia normositik normokrom yang didefinisikan sebagai anemia akibat kelainan primer pada sumsum tulang. Kelainan ini tergolong penyakit yang jarang dengan insiden 2-2,3 kasus/ 1 juta penduduk per tahun Penyebabnya dapat dibagi menjadi tipe primer (kongenital atau didapat) dan tipe sekunder seperti radiasi pengion, bahan kimia dan obat-obatan. Manifestasi klinis yang paling sering ditemukan yaitu perdarahan, badan lemah, pusing, jantung berdebar dan demam. Penegakan diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan darah lengkap menggunakan hitung jenis leukosit, hitung retikulosit, dan aspirasi serta biopsi sumsum tulang. Prognosis atau perjalanan penyakit anemia aplastik sangat bervariasi, tetapi jika tidak dilakukan terapi pengobatan pada umumnya penyakit ini akan memberikan prognosis yang buruk.

References

1. Bakta PDIM. Hematologi Klinik Ringkas. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2015.
2. Forester CM, Huang JN. Aplastic Anemia. 5-Minute Pediatr Consult 8th Ed. 2018;60–1.
3. Miano M, Dufour C. The diagnosis and treatment of aplastic anemia: a review. Int J Hematol [Internet]. 2015;101(6):527–35. Available from: http://dx.doi.org/10.1007/s12185-015-1787-z
4. Furlong E, Carter T. Aplastic anaemia: Current concepts in diagnosis and management. J Paediatr Child Health. 2020;56(7):1023–8.
5. Hoffbrand V. Essential Haematology. 6th editio. 2011.
6. Guinan EC. Diagnosis and management of aplastic anemia. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2011;2011:76–81.
7. Killick SB, Bown N, Cavenagh J, Dokal I, Foukaneli T, Hill A, et al. Guidelines for the diagnosis and management of adult aplastic anaemia. Br J Haematol. 2016;172(2):187–207.
8. Setiati S, Alwi I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-6. 2014.
9. Schoettler ML, Nathan DG. The Pathophysiology of Acquired Aplastic Anemia. Hematol Oncol Clin North Am. 2018;32(4):581–94.
10. Jr. Bagby GC, Bacigalupo A, Alter BP. Bone Marrow Failure Syndromes Aplastic Anemia?: Pathogenesis and Treatment. Am Soc Hematol. 2007;23–8.
11. Handayani T, Mertha IW. Pendekatan Diagnosis dan Terapi pada Anemia Aplastik. Proceeding B Natl Symp Work Contin Med Educ XIV. 2020;385–91.
12. Maciejewski JP, Risitano AM. Aplastic Anemia: Management of Adult Patients. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2005;110–7.

Downloads

Published

2022-11-02

How to Cite

Sutanegara, K. D. P. (2022). APLASTIC ANEMIA: RECOGNIZING ONCET TO MANAGEMENT. Jurnal Kedokteran, 11(3), 1094–1099. https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.768

Issue

Section

Literature Review