Analisis Kualitatif Penggunaan Boraks pada Bakso Cilok di Pedagang Kaki Lima Kota Mataram

Authors

  • Siti Nurul Muharrom Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Arfi Syamsun Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Januarman Januarman Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.1.253

Keywords:

Bakso Cilok, Boraks, Tes Kit Boraks (easy test kit), Pedagang Kaki Lima

Abstract

Latar belakang : Salah satu upaya untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang tinggi maka faktor yang harus diperhatikan yaitu bahan pangan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat harus terjaga dari bahan-bahan yang tidak sesuai dengan syarat yang berlaku salah satunya adalah Boraks. 

Tujuan : Mengetahui sumber pembuatan cilok yang di jual di pedagang kaki lima Kota Mataram, mengetahui tentang cilok dan ciri-ciri cilok yang menggunakan bahan tambahan boraks, mendapatkan informasi serta pengetahuan akan bahayanya boraks bagi kesehatan masyarakat.                                                   

Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang merupakan metode yang menjelaskan tentang suatu variabel yang akan diteliti dan menggunakan jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dari hasil pemeriksaan laboratorium. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan menggunakan Tes Kit (easy test kit). Sampel diambil dengan cara convenience sampling pada bakso cilok yang dicurigai mengandung boraks yang dijual oleh pedagang kaki lima Kota Mataram.                                                    

Hasil : dari 76 sampel bakso cilok yang dilakukan pengujian tidak didapatkan perubahan warna pada kertas uji menjadi warna merah bata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat adanya boraks pada bakso cilok yang dijual oleh pedagang kaki lima Kota Mataram.                                               

Kesimpulan : penggunaan metode Tes Kit (easy test kit) pada bakso cilok didapatkan hasil negatif mengandung boraks pada 76 sampel yang diteliti.

References

1. Cahyadi, W. 2008.Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Edisi 2 Cetakan I. BumiAksara. Jakarta.

2. Kementerian Kesehatan RI.2011. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 003 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Makanan. (depkes.go.id), Available from http://jdih.pom.go.id/produk/peraturan%20menteri/Permenkes%20ttg%20BTP.pdf (Accesed : 2016, Desember 15)
3. Nur’an. 2011. Amankah makanan yang anda konsumsi. Jakarta: Arya pustaka. http://eprints.undip.ac.id/44612/9/egha_candra_puspita_22010110120131_BAB8KTI.pdf (Accesed : 2016, juli 18)

4. Panjaitan, L. 2010. Pemeriksaan dan Penetapan Kadar Boraks dalam Bakso di Kotamadya Medan.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17273/7/Cover.pdf (Accesed : 2016, juli 15)

5. Pramutia, S., Saifuddin, S., NAjamuddin,U. 2013. Analysis Of The Content of Borax On Meatballs Snack In SDN Kompleks Mangkura In Makassar. Available from : http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6710/jurnal%20MKMI_Pramutia%20Sultan.pdf (Accesed : 2016, juli 23)

6. Priandini M. 2015. Kandungan Boraks Pada Bakso Di Makassar.http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/14800/skripsi_imelda.pdf?sequence=1 (Accesed : 2016, Agustus 25)

7. Rohman, A danSumantri. 2007. Analisis Makanan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

8. Saparianto C dan D. Hidayati. 2006. Bahan tambahan pangan. Yogyakarta :kanisius.

9. Silalahi J, Meliala I dan Panjaitan.2010. Pemeriksaan Boraks di dalam Bakso di Medan. MajalahKedokteran Indonesia [artikelpenelitian]. [diunduh 24 Januari 2014]. 11(11)-60(2008).http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/viewFile/753/747

10. Suklan, H. 2002. Apa dan Mengapa Boraks dalam Makanan. Penyehatan Air dan Sanitasi (PAS) Vol. IV.Nomor 7.

11. Sultan P, et al. Analisis Kandungan Zat Pengawet Boraks Pada Jajanan Bakso Di SDN Kompleks Mangkura Kota Makassar. 2013. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6710/Jurnal%20MKMI_Pramutia%20Sultan.pdf

12. Swi See,A. Salleh,AB., Fatimah, AB., Yusof, NA., Abdulamir, AS., Lee YH. Risk and Health Effect of Boric Acid. American Journal of Applied Sciences 7. 2010. pp: 620-627, Available from : http://thespicub.com/PDF/ajassp.2010.620.627.pdf (Accesed : 2016, desember 15)

13. Syah, D, dkk. Manfaat Dan Bahaya Tambahan Pangan. Bandung:Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB. 2005.

14. Tubagus I, Citraningtyas G, Fatimawali. Identifikasi dan Penetapan Kadar Boraks Dalam Bakso Jajanan di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi. 2013. [diunduh 18 Januari 2014]. 2(4).Tersedia pada : http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/download/3104/2648.

15. USDA. Human Health and Ecological Risk Asessment for Borax Final Report. 2006. Available from : http://www.fs.fed.us/foresthealth/pesticide/pdfs/022406_borax.pdf

16. Wibowo, S. Pembuatan Bakso Daging dan Bakso Ikan. Jakarta :Penebar Swadaya 2005.

17. Widayat, D. Uji Kandungan Boraks pada Bakso (Studi pada Warung Bakso di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember)(skripsi). Jember (ID) :Universitas Jember. 2011.http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5517/Skripsi.pdf?sequence=1

Published

2017-11-28

How to Cite

Muharrom, S. N., Syamsun, A., & Januarman, J. (2017). Analisis Kualitatif Penggunaan Boraks pada Bakso Cilok di Pedagang Kaki Lima Kota Mataram. Jurnal Kedokteran, 6(3.1). https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.1.253

Issue

Section

Research

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3