Pilocytic Astrocytoma Cerebellum
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v7i4.313Keywords:
Tumor Fossa Posterior, Pylocytic astrocytoma, total eksisiAbstract
Tumor intrakranial dapat timbul di dalam rongga tengkorak baik di dalam kompartemen supratentorial maupun infratentorial.. Pasien mengeluh nyeri kepala dan kadang pusing ketika beraktivitas. Pasien memiliki riwayat tumor dan operasi pengangkatan tumor 3 tahun lalu. Pasien dengan keadaan umum baik, GCS E4V5M6, tekanan darah 100/80 mmHg, Nadi 76 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36.9oC. Refleks cahaya +/+, pupil isokor, dengan diameter 3 mm/3 mm, bentuk bulat, visus pasien Visus OD 1/60 – OS ≥2/60, intentional tremor (+). Pemeriksaan refleks fisiologis +/+, refleks patologis. Didapatkan truncal ataxia, pemeriksaan koordinasi tes Romberg tidak dapat dilakukan pasien, tes telunjuk-hidung tidak normal, tes tumit-lutut tidak normal. Dari hasil pemeriksaan CT Scan kepala dengan kontras dan MRI Kepala, didapatkan massa solid pada fossa posterior di cerebellum dextra dengan area kistik di sekelilingnya, didapatkan mural nodul, mengesankan suatu pilocytic astrocytoma. Dilakukan eksisi total tumor dengan guiding mikroskopik, pasca operasi kondisi membaik. Astrocytoma merupakan neoplasma yang berasal dari sel-sel astrosit dan merupakan tipe tumor otak yang paling banyak ditemukan pada anak-anak. Diagnosis dini terhadap astrositoma penting karena jika ditemukan pada stadium awal, astrocytoma dapat diterapi melalui eksisi total melalui pembedahan. Pilocytic astrocytoma tumbuh lambat, jarang menyebar ke jaringan disekitarnya. Tumor ini biasa terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, dapat disembuhkan secara tuntas dengan pembedahan. Tatalaksana tumor cerebellum berupa tindakan Operatif, target dari tindakan operatif berbeda tergantung dari patologi tumor otak yang akan diambil. Pada tumor fossa posterior,
reseksi total dapat dilakukan pada tumor astrocytoma. Pilocytic astrocytoma merupakan grade 1 dari astrocytoma tidak memerlukan radioterapi dan kemoterapi.