DIARE ROTAVIRUS DI MATARAM

Authors

  • Sukardi W Departements of Pediatrics. Faculty of medicine, Universitas Mataram, Hospital Mataram, Indonesia.
  • Sulaksmana SP Departements of Pediatrics. Faculty of medicine, Universitas Mataram, Hospital Mataram, Indonesia.
  • Wahab A Departements of Community Health and Nutrition Research Laboratori, Faculty of Medicine, Universitas Gajah Mada , Yogyakarta. Indonesia
  • Soenarto Y Departements of Pediatrics, Faculty of medicine, Universitas Gajah Mada, Sardjito Hospital, Yogyakarta, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v2i2.60

Abstract

Latarbelakang : Rotavirus masih merupakan penyebab utama diare akut pada anak usia < 5 tahun(balita) di Negara Industri dan berkembang, termasuk Indonesia. Data infeksi rotavirus di Mataram, NTB jarang dilaporkan. Tujuan : Mengetahui pravalensi dan karakteristik strain rotavirus pada anak diare akut Metode.: Penelitian prospektif menggunakan petunjuk “ Generic protocol for rotavirus Surveillance “publikasi WHO, yang diterjemahkan oleh “ Indonesia Rotavirus Surveillance Network†(IRSN)terhadap anak balita, yang dirawat di Bangsal Anak RSU Prov Mataram bulan januari-desember 2010 dengan diagnosis diare akut. Pemeriksaan sampel feses menggunakan teknik enzyme immunoassay (Dacopatts;Daco international). Semua sampel tinja rotavirus positif dilanjutkan pemeriksaan kharakteristik strain rotavirus di Laboratorium Mikrobiologi Fk, UGM, Yogyakarta. Hasil : Dari 329 anak diare akut yang dirawat, sebanyak 210(63,8%) sampel feses rotavirus positif. Kejadian diare rotavirus dijumpai sepanjang tahun 2010, insinden paling tinggai pada bulan januari(86,4%). Infeksi rotavirus banyak ditemukan pada usia kurang dari 2 tahun(65,4%), paling tinggi (68,5%) pada kelompok usia 6 bulan – 23 bulan. Selain diare cair gajala klinik yang paling banyak yaitu muntah (67,8%vs32,3%; P<0,05). Mayoritas genotipe G dan P yang ditemukan adalah G1(86%), G2(12%), dan P (8) 66%, P(4) 12,8%, P(6) 8% . Kesimpulan : Infeksi rotavirus merupakan penyebab terbanyak diare akut pada anak usia< 2 tahun. Gejala muntah dan dehidrasi pada diare rotavirus yang secara bermakna lebih tinggi dibanding dengan yang diare rotavirus negative,perlu mendapat perhatian, karena dapat menyebabkan gagalnya rehidrasi oral serta peningkatan pemakaian cairan intravena, tentu saja disamping resiko kematian semakin tinggi. Immunisasi rotavirus diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. Kata kunci : diare, rotavirus,immunoassay

References

1. Subijanto M ,Fardah A, Ranuh G. Vaksinasi rotavirus pada anak. Dalam :
Purnomo B, Karpan F, Sugeng S, Narendra M, M Noor, Oetomo T:
Kumpulan Makalah Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak Fk Unair, 2007;37:149

2. CDC . Rotavirus Surveillance---- Worldwide 2009.MMWR 009;60;514-16.
Diunduh dari: www.cdc .imfo@cdc.gov. diakses, 20 agustus 2012

3. Firmansyah A,Soenarto Y. Rotavirus. Dalam :Ranuh IGN, Suyitno H,
Hadinegoro S, Kartasasmita B, Ismoedijanto,Soedjatmiko, penyunting.
Buku Pedoman Immunisasi Di Indonesia .ed 4, Satgas Immnunisasi IDAI,
Jakarta: Badan penerbit IDAI;2011;318-23

4. Soenaro Y. Diare Rotavirus Di Indonesia. Disampaikan pada acara Rakernas Himpunana Gastro-Hepatologi dan Nutrisi Anak Indonesia (PGHNAI), Bandung 2012

5. Hasibuan B, Nasution F, Guntur. Infeksi Rotavirus Pada Anak Usia di Bawah Dua Tahun. Sari Pediatri, 2011;13:165-8.

6. WHO .Generic protocols for (i) hospitalbase surveillance to estimate the burden of rotavirus gastroentritis inchildren an(ii) a community –base servey on utilization of health care services for gastroenteritis in children. Fild test version. Geneva: World Health Organization, 2002. Diunduh dari
:http://www.who.int/vacccinesducuments/DocsPDF02www698,pdf, diakses 6 januari 2008.

7. Lusia M, Gomes F. Epidemiological Aspects of Rotavirus Infections in Manas Garais, Brazil. Diunduh dari:www.infectoorg/bjid.htm,diakses.10
april 2012.

8. Soenarto Y, Aman A, Bakri A, Waluya H, Firmansyah A Kadin MMartiza
I, Prasetyo D, Mulyani N, Widowati T, Soetjiningsih,Karyana IP, Sukardi W,
Bresee J, Widdowson Mc. Burden of Severe Rotavirus Diarrhea in Indonesia. J Infect.Dis;200 suppl 1: S 188-194.

9. Tjitrasari T irmansyah A Chair I. Clinical Manifestations of Rotavirus diarrhea in the outpatient clinic of Ciptomangunkesumo Hospital, Jakarta.
Paediatrica Indonesiana 2005;45:69-75.

10. Zaafrane dkk. The molecular epidemiology of circulating rotaviruses:
three-year suveillace in the region of monastir, Tunisia. BMC Infect
Dis. 2011;11:266.

11. Wilopo SA dkk. Economic evaluation of routine rotavirus vaccination programe in Indonesia. Elsevier;2009.

12. Monos dkk. The effect of rotavirus vaccine on diarrhea motality. Intern J Epidemol,2010;39:156-62.

13. Breese dkk. First report form the Asian Rotavirus Surveillance Network. Emerg Infect Dis.2004;10(6).

Downloads

Published

2017-10-23

How to Cite

W, S., SP, S., A, W., & Y, S. (2017). DIARE ROTAVIRUS DI MATARAM. Jurnal Kedokteran, 2(2). https://doi.org/10.29303/jku.v2i2.60

Issue

Section

Research