Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Tentang Pencegahan Hepatitis B dengan Kejadian Hepatitis B pada Calon Tenaga Kerja Indonesia Asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.1.202Keywords:
Tingkat pengetahuan, sikap, perilaku, calon tenaga kerja Indonesia, infeksi virus Hepatitis B.Abstract
Latar belakang: Penyakit infeksi virus Hepatitis B (HBV) merupakan masalah kesehatan masyarakat secara global yang serius dengan perkiraan 2 miliar orang telah terinfeksi di seluruh dunia dan sekitar 350 juta orang dengan infeksi HBV kronis. Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku yang rendah penyebab utama tingginya angka infeksi virus Hepatitis B melalui pola hidup yang buruk akibat dari penggunaan alkohol, jarum suntik dan banyaknya pasangan berhubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tentang pencegahan Hepatitis B dengan kejadian Hepatitis B pada calon tenaga kerja Indonesia asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah 330 calon tenaga kerja Indonesia asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner dan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada klinik TKI yang telah ditetapkan sebagai tempat penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square.
Hasil: Kejadian infeksi Hepatitis B pada calon tenaga kerja Indonesia mencapai 57,0%. Pada tingkat pengetahuan infeksi virus Hepatitis B pada kategori baik sekitar 7,9%, cukup baik 33,6% dan kurang 58,5%. Sikap dengan kategori baik sekitar 2,4%, cukup baik 34,8% dam kurang 62,7%. Perilaku pada kategori baik 13,9%, cukup baik 33,6% dan kurang 52,4%.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tentang pencegahan Hepatitis B dengan kejadian Hepatitis B pada calon tenaga kerja Indonesia asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
References
2. Talaat, M., Radwan, E., et al. (2010). Case-control Study To Evaluate Risk Factor For Acute Hepatitis B Virus Infection In Egypt. Fastern Mediterranean Health Journal. 16.1 (1-6). {PDF}. Available at :http://applications.emro.who.int/emhj/1601/16_1_2010_0004_0009.pdf. (Accessed on 08 Januari 2016).
3. Robbins, Stanley dan Kumar, Vinay. Buku Ajar Patologi II. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta; 2005. Hal 307-318.
4. Riskesdas, (2007). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. (Online). Available from : https://www.k4health.org/sites/default/files/laporanNasional%20Riskesdas%202007.pdf. (Accessed on 18 March 2015).
5. Depkes RI. (2015). Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Stategis Kementrian Kesehatan. (Online). http://www.depkes.go.id/resources/download/info-publik/Renstra-2015.pdf. Diakses pada tanggal 08 January 2016.
6. Tirta Dirja, B. 2007. Gambaran Klinis Penderita Infeksi Virus Hepatitis B yang dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSU Provinsi NTB.
7. Hugo, Graeme. 2000. Pengetahuan tentang HIV para pekerja kontrak dari Indonesia di Luar Negeri. [PDF]. Available from http://www.junima.org/resources/pdf/Indonesian_003.pdf. Accessed on 06 October 2016.
8. Profil Dinas Kesehatan Provinsi NTB. (2015). (Online). Available from : http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2015/18_NTB_2015.pdf. (Accessed on 22 November 2016).
9. Triani, E. (2013). Analisis Molekuler Virus Hepatitis B Pada Calon dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan HBaAg Positif.
10. Resistayani, Janny. 2016. Hubungan Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tentang pencegahan Hepatitis B dengan kejdian Hepatitis B pada calon Tenaga Kerja Indonesia asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
11. Dahlan M.S. 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.
12. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
13. Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.