Analisis Kualitatif Penggunaan Boraks pada Tahu di Pasar Tradisional Se-Kota Mataram

Authors

  • Ni Putu Ayu Dewanthi PW Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Arfi Syamsun Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Eva Triani Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Eva Triani Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v6i2.1.203

Keywords:

Tahu, Boraks, Tes Kit Boraks (easy test kit), Pasar Tradisional

Abstract

Latar belakang: Salah satu upaya dalam menghasilkan produk makanan agar disukai, berkualitas baik, bentuk, rasa enak, warna dan  konsistensi yang baik serta tahan lama, maka sering pada proses pembuatannya produsen menambahkan Bahan Tambahan Pangan berbahaya, salah satunya adalah Boraks.  Boraks dilarang digunakan dalam makanan, karena berbahaya bagi kesehatan tubuh dan bahkan dapat menyebabkan kematian jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Tujuan: Untuk mengetahui presentase penggunaan boraks pada tahu yang dijual di Pasar Tradisional se Kota Mataram.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode observasional dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan menggunakan Tes Kit (easy test kit). Sampel diambil dengan cara consecutive sampling pada tahu yang di curigai mengandung boraks yang di jual di Pasar Tradisional se Kota Mataram.

Hasil: Pada 72 sampel tahu yang dilakukan pengujian didapatkan tidak adanya perubahan warna kertas uji menjadi warna merah bata. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada satupun tahu yang dijual di Pasar Tradisional di Kota Mataram positif mengandung boraks.

Kesimpulan: Secara kulitatif dengan menggunakan tes Kit (easy test kit)  pada tahu  yang di jual di Pasar Tradisional Kota Mataram menunjukan bahwa tidak satu pun tahu tersebut mengandung boraks.

References

1. Abdul, Rohman Sumantri. (2007). Analisis Makanan. Yogyakarta: Gajah Mada University Prees. IKAPI.

2. Asterina, Elmatris, Endrinaldi, (2008), “ Identifikasi Dan Penentuan Kadar Boraks Pada Mie Basah Yang Beredar Dibeberapa Pasar Di Kota Padang”, Majalah Kedokteran Andalas No.2. Vol.32, Available from: http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/download/34/31 (Accesed : 2015, Maret 18)

3. Cahyadi, W (2008), Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan Edisi 2 , Cetakan I. Jakarta:. Bumi Aksara

4. Dahlan, S. (2010). Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

5. Dwi, Hertik (2010), Pengaruh Pelarut Yang Digunakan Terhadap Optimasi Ekstraksi Kurkumin pada Kunyit, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, Available from: http://eprints.ums.ac.id/8997/2/K100060052.pdf (Accesed : 2015, Maret 18)

6. EFSA. (2013), “ Scientific Opinion on the re-evaluation of boric acid (E 284) and sodium tetraborate (borax) (E 285) as food additives”, EFSA Journal 2013;11(10):3407, Available from: http://www.efsa.europa.eu/sites/default/files/scientific_output/files/main_documents/3407.pdf (Accesed : 2015, Maret 18)

7. Fardiaz, S. 2007. Bahan Tambahan Makanan. Institut Pertanian Bogor. Bandung

8. Fuad, NR, (2014), “ Identifikasi Kandungan Boraks pada Tahu Pasar Tradisional di Daerah Ciputat”, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Available from: : http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25800/1/Nur%20Rohimah%20Fuad.pdf (Accesed : 2015, Maret 18)

9. Habsah, (2012), Gambaran Pengetahuan Pedagang Mie Basah Terhadap Perilaku Penambahan Boraks dan Formalin pada Mie Basah di Kantin Universitas X Depok Tahun 2012, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Ilmu Gizi, Universitas Indonesia, Available from : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318465-S-PDF-Habsah.pdf (Accesed : 2015, Maret 18)

10. Hamilton, R.A. and B.C. Wolf, (2007). Accidental boric acid poisoning following the ingestion of household pesticide. J. Forensic Sci., 52: 706-708. DOI: 10.1111/j.1556-4029.2007.00420, Available from : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17456100 (Accesed : 2015, Maret 18)

11. Hardcastle, James Edward, (1960), "A study of the curcumin method for boron determination" Student Research at UR Scholarship Repository, Available from : http://scholarship.richmond.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1164&context=masters-theses (Accesed : 2015, Maret 18)

12. Hasan, H., Risky LA. (2012), “Desain Teknologi Pengawetan Tahu Ramah Lingkungan untuk Usaha Kecil Menengah”, Available from: http://dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4398230024137033729904June2013.pdf (Accesed : 2015, April 18)

13. Kementerian Kesehatan RI, (2011), “Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor722/Menkes/Per/IX/1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan”, (depkes.go.id), Available from : http://hukum.unsrat.ac.id/men/menkes_1168_1999.pdf , (Accesed : 2015, February 11)

14. Kementerian Kesehatan RI, (2011), “Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Makanan ”, (depkes.go.id), Available from : http://jdih.pom.go.id/produk/peraturan%20menteri/Permenkes%20ttg%20BTP.pdf (Accesed : 2015, February 11)

15. Kementerian Kesehatan RI, (2011), “Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor.1168/Menkes/Per/X/1999 tentang Pangan dan tentang Bahan Tambahan Pangan”, (depkes.go.id), Available from : http://hukum.unsrat.ac.id/men/menkes_1168_1999.pdf (Accesed : 2015, February 11)

16. Indira, Kavirayani, (2014), “The Chemistry of Curcumin: From Extraction to Therapeutic Agent”, Radiation & Photochemistry Division, Bhabha Atomic Research Centre, Mumbai, India, Available from : http://www.mdpi.com/1420-3049/19/12/20091/pdf (Accesed : 2015, February 11)

17. Linthin, Sandra MP., Imam T., Marshella S. (2013), “Identification and determination of borax as forbidden Substances in healthy school children snacks by Spectrometry in maluku province in year 2013”, FMIPA Universitas Pattimura, Available from : http://paparisa.unpatti.ac.id/paperrepo/ppr_iteminfo_lnk.php?id=496 (Accesed : 2015, April 18)

18. Nadziratul MH, (2014), “Analisis Faktor Resiko Pencemaran bahan toksik boraks pada bakso di kelurahan Ciputat tahun 2014”, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Available from: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25614/1/MISYKA%20NADZIRATUL%20HAQ%20-%20fkik.pdf (Accesed : 2015, April 18)

19. Nurjanah, Nunung.,(2007), Membuat Tofu, Tahu, Tempe, Dan Oncom. Pustaka bunda. Jakarta

20. Oktaviana, Galuh, (2011), “Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Redesain Pasar Tradisional Jongke”, Surakarta. , UAJY, Available from: http://e-journal.uajy.ac.id/835/3/2TA12704.pdf (Accesed : 2015, Maret 11)

21. Padmaningrum, RT., Marwati, S, (2013), “Tester Kit untuk Uji Boraks dalam Makanan”, Universitas Negeri Yogyakarta, Available from: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=162974&val=465&title=TESTER%20KIT%20UNTUK%20UJI%20BORAKS%20DALAM%20MAKANAN (Accesed : 2015, April 18)

22. Peraturan Menteri Kesehatan RI, (2012), Peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, mutu, dan gizi pangan, Available from : http://jdih.pom.go.id/produk/peraturan%20menteri/Permenkes%20ttg%20BTP.pdf (Accesed : 2015, Maret 11)

23. Pramutia, S ., Saifuddin, S., Najamuddin,U. (2013), “ Analysis Of The Content Of Borax On Meatballs Snack In SDN Kompleks Mangkura In Makassar City” Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin Makassar, Available from:http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6710/Jurnal%20MKMI_Pramutia%20Sultan.pdf (Accesed : 2015, April 18)

24. Rohman, A dan Sumantri. (2007), Analisis Makanan. Bandung: Institut Teknologi Bandung

25. Saparinto C dan D. Hidayati. (2006). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta : Kanisius.

26. Smallwood, C.L., Lipscomb, J., Swartout, J., Teuschler, L. (2004), “ Toxicological Reviewofboron And Compounds”, U.S. Environmental Protection Agency Washington, DC, Available from : http://www.epa.gov/iris/toxreviews/0410tr.pdf (Accesed : 2015, Maret 11)

27. Sugiyatmi,Sri, (2006), “Analisis Faktor-Faktor Risiko Pencemaran Bahan Toksik Boraks Dan Pewarna Pada Makanan Jajanan Tradisional Yang Dijual Di Pasar-Pasar Kota Semarang Tahun 2006”, (undip.ac.id), Available from : http://core.ac.uk/download/pdf/11715370.pdf (Accesed : 2015, Maret 11)

28. Suhariyadi., Retno S., Fajar AP. (2015), Survey on the Use of Borax, Magenta and Metanyl Yellow in Food Samples Procured from State Elementary Schools of Surabaya City, Department of Health Analyst, Surabaya Health Polytechnic, Surabaya, Indonesia, Available from : http://www.rjpbcs.com/pdf/2015_6%281%29/%5B197%5D.pdf (Accesed : 2015, Maret 11)

29. Swi See,A., Salleh, AB., Fatimah , AB., Yusof,NA., Abdulamir, AS., Lee YH. (2010), “Risk and Health Effect of Boric Acid” , American Journal of Applied Sciences 7, pp: 620-627, Available from : http://thescipub.com/PDF/ajassp.2010.620.627.pdf (Accesed : 2015, April 18)

20. Syorayah, P., Nuraini, D., Chayaya, I. (2012), “Analisis Kandungan Boraks (Na2b4o7 10 H2o) Pada Roti Tawar Yang Bermerek Dan Tidak Bermerek Yang Dijual Di Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2012”, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Available from: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=110051&val=4110 (Accesed : 2015, April 12)

31. Tasu’ah, Siti, S. Ag., (2007). Cara Mudah Membuat Tahu & Tempe. Panca Anugrah Sakti. Jakarta
32. Triastuti,E., Fatimawali,M., Revolta, J.R. (2013), “Analisis Boraks Pada Tahu yang Diproduksi di Kota Manado”, Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01, Available from: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=15423&val=1015 (Accesed : 2015, Maret 11)

33. USDA,( 2006 ), ”Human Health and Ecological Risk Assessment for Borax (Sporax®) Final Report”, Available from : http://www.fs.fed.us/foresthealth/pesticide/pdfs/022406_borax.pdf (Accesed : 2015, April 18)

34. Widayat, Dadik ( 2011 ), “Uji Kandungan Boraks Pada Bakso (Studi pada Warung Bakso di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember) “, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Available from : http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5517/Skripsi.pdf?sequence=1 (Accesed : 2015, Maret 11)

35. Widayat, D, (2013), “Uji Kandungan Boraks Pada Bakso (Studi pada Warung Bakso di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember”, Available from: http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5517/skripsi.pdf?sequence=1 (Accesed : 2015, Maret 11)

36. Winarno, F.G (1992), Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta :Gramedia Pustaka Utama

37. Windayani, Kustri, (2010), “The Borax Content and Microbe Contamination on Beef Meatballs in The Regency of Tangerang”, Institut Pertanian Bogor, Available from: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/58790 (Accesed : 2015, April 18)

38. Yiu, P.H., J. See., A. Rajan and C.F.J. Bong. (2008). Boric acid levels in fresh noodles and fish ball. Am. J. Agric. Biol. Sci., 3: 476-481. http://www.scipub.org/fulltext/AJAB/AJAB32476-481.pdf (Accesed : 2015, April 18)

Published

2017-08-30

How to Cite

PW, N. P. A. D., Syamsun, A., Triani, E., & Triani, E. (2017). Analisis Kualitatif Penggunaan Boraks pada Tahu di Pasar Tradisional Se-Kota Mataram. Jurnal Kedokteran, 6(2.1). https://doi.org/10.29303/jku.v6i2.1.203

Issue

Section

Research

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>