PENGARUH LAMA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL RAMUAN KENCING MANIS DARI LOMBOK TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI NIKOTINAMID DAN STREPTOZOTOCIN
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.1.292Keywords:
Diabetes Mellitus, SGOT, SGPT, ramuan kencing manis dari LombokAbstract
Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan salah satu gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia puasa dan sewaktu. Ramuan kencing manis dari Lombok ini merupakan kombinasi dari lima tanaman dan dipercaya dapat menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama pemberian ekstrak ramuan kencing manis dari Lombok terhadap fungsi hepar yang dinilai dari kadar SGOT dan SGPT pada tikus diabetik.
Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental. Penelitian ini menggunakan 16 ekor tikus unit replikasi (Rattus norvegicus L.) jantan galur wistar yang telah diinduksi nikotinamid dan streptozotocin. Kelompok penelitian terdiri atas 4 kelompok, 2 kelompok perlakuan (P1 dan P2) dan 2 kelompok control (K1 dan K2). P1 diberikan ramuan kencing manis dari Lombok dengan dosis 73,4mg/200kgBB selama 7 hari. P2 diberikan ramuan dosis 73,4mg/200kgBB selama 14 hari. K1 tanpa diberikan ramuan selama 7 hari, K2 tanpa diberikan ramuan selama 14 hari. Sampel darah diambil secara intrakardiak dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT. Analisis data dilakukan dengan uji statistik komparatif non parametrik Mann-whitney dan Wilcoxon.
Hasil: Tidak ada perbedaan pada kadar SGOT dan SGPT kelompok perlakuan dengan kontrolnya, serta kelompok 7 hari dengan 14 hari.
Kesimpulan: Tidak ada pengaruh lama pemberian ekstrak etanol ramuan kencing manis dari Lombok terhadap kadar SGOT dan SGPT hepar.
References
2. WHO, 2016. Diabetes. [online] Available at : <http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/>
3. IDF (2015) Diabetes in Indonesia – 2015. Available at: <http://www.idf.org/membership/wp/indonesia >
4. Supriadi (2001) Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Khasiatnya. Jakarta: Pustaka. Populer.
5. Dewoto, H. R. (2007). Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia, 57(7), 205–211.Available at : <http://server2.docfoc.us/uploads/Z2015/11/17/0iFQYAoQ5A/0e2b7a53dabd2241492cd8acbfe52b86.pdf>
6. Nurhidayati, Ekawati, A., Padauleng,N., Mertha, I.G., Rahmawati, N., Wibawa, H., Pahar, K, & Priyanti (2016) Potensi Antidiabetik Ramuan Kencing Manis dari Lombok pada Tikus Diabetik yang Diinduksi Nikotinamid dan Streptozotosin. [No Publish].
7. Chunlaratthanaphorn, S., Lertprasertsuke, N., Srisawat, U., Thuppia, A., Ngamjariyawat, A., Suwanlikhid, N., Technol, S. J. S. (2007). Acute and subchronic toxicity study of the water extract from dried fruits of Piper nigrum L . in rats. Songklanakarin Jounal of Science Technology., 29(1), 141–155. Available at : < http://rdo.psu.ac.th/sjstweb/journal/29-Suppl-1/14See_Imperata_141-155.pdf >
8. Fathir, A. (2013). Pengaruh Ekstrak Jahe Merah Terhadap Kadar SGPT Dan Gambaran Histologis Hepar Tikus Putih Yang Terpapar Allethrin. Journal of Chemical Information and Modeling, 53, 1689–1699. Available at: < https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 >
9. Dhianawaty, D., & Ruslin. (2015). Kandungan Total Polifenol dan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Metanol Akar Imperata cylindrica (L) Beauv. (Alang-alang). Majalah Kedokteran Bandung, 47(1), 60–64. Available at : < https://doi.org/10.15395/mkb.v47n1.398 >
10. Sivaranjani, R., Ramakrishnan, K., & Bhuvaneswari, G. (2013). Morpho-Anatomical And Preliminary Phytochemical Studies Of The Leaf Of Stachytarpheta jamaicensis ( L ) Vahl . International Journal of Pharmacy Technology Research, 5(2), 577–582. Available at : <http://sphinxsai.com/2013/pharmAJ13/pdf/PT=39(577-582)AJ13.pdf>
11. Liew, P. M., & Yong, Y. K. (2016). Stachytarpheta jamaicensis ( L .) Vahl : From Traditional Usage to Pharmacological Evidence. Evidence-Based Complementary and AlternativeMedicine, 2016, 1–7. Available at: < https://doi.org/10.1155/2016/7842340 >
12. Hall, J. E., & Guyton, A. C. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 12. Jakarta: EGC.
13. Qodriati, N. L. Y., Sulistyani, E, & Yuwono, B. (2016) Kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) pada tikus (Rattus norvegicus L.) Wistar Jantan yang Dipapar stresor Rasa Sakit Electrical Foot Shock selama 28 hari. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(1), Available at: < http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/download/2499/2021 >
14. Brunton, L., Parker, K., Blumenthal, D., & Buxton, I. (2007). Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi Ed. 10. Jakarta: EGC.
15. Ghasemi, A., Khalifi, S., & Jedi, S. (2014). Streptozotocin-nicotinamide-induced rat model of type 2 diabetes (review). Acta Physiologica Hungarica, 101(4), 408–420. Available at : < https://doi.org/10.1556/APhysiol.101.2014.4.2 >
16. Giannini, E. G. (2005). Liver Enzyme Alteration: A Guide for Clinicians. Canadian Medical Association Journal, 172(3), 367–379. Available at: < https://doi.org/10.1503/cmaj.1040752 >
17. Hollman, P. C. H. (2004). Absorption, Bioavailability, and Metabolism of Flavonoids. Pharmaceutical Biology, 42, 74–83. Available at: < https://doi.org/10.1080/13880200490893492 >