HEMATOLOGIC EXAMINATION IN PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENT ADDMITTED IN GENERAL HOSPITAL WEST NUSA TENGGARA BARAT PROVINCE IN 2011- 2012
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v2i3.65Abstract
Latar Belakang: Indonesia masih menempati urutan ke 3 di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan China. Tuberculosis dapat menyebabkan berbagai perubahan pada pemeriksaan hematologi, perubahan ini melibatkan komponen plasma dan komponen sel. Perubahan hematologi ini dapat menjadi petunjuk yang berharga untuk mendiagnosis, petunjuk terhadap adanya komplikasi dan petunjuk untuk memberikan terapi spesifik Tujuan :untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan hematologi pada pasien tuberculosis paru yang menjalani rawat inap di RSUP NTB tahun 2011 sampai dengan 2012. Metode :merupakan penellitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan selama periode januari sampai dengan maret 2013 dengan mengambil sampel hasil pemeriksaan hematologi pasien Tb paru yang diperoleh dari rekam medis. Hasil :Didapatkan 61 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dengan hasil 78.2 % penderita Tb paru mengalami anemia dan berdasarkan morfologinya anemia yang terbanyak diderita ialah Mikrositik hipokromik ( 81,48 %). Pada hasil penelitian juga didapatkan leukositosis sebanyak 49,2 %, monositosis sebanyak 54,1 % dan pasien yang mengalami limfopenia sebanyak 13.1%. Pada penghitungan trombosit didapatkan kadar trombosit normal sebanyak 72.1% dan trombositosis pada 24.6 % pasien Kesimpulan :anemia mikrositik hipokrom merupakan jenis anemia yang terbanyak dijumpai (81,48%), leukositosis didapatkan pada49,2 % pasien serta trombositosis didapatkan pada 24,6 % pasien Kata Kunci :Pemeriksaan Hematologi, Tb Paru, Anemia Mikrositik HipokromikReferences
2. Anonim. Tuberkulosis “Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesiaâ€. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Dikutip tanggal 5 Januari
2013. Diunduh dari : http://www.klikpdpi.com/konsesus/tb/tb.pdf
3. Tuberkulosis dan Permasalahannya. Dalam : Aditama T. Y, Kamso S, Basri C, Surya A, editor. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2006.
4. Epidemiologi TB di Indonesia. Dalam : Dyah Erti Mustikawati, Asik Surya, editor. Strategi Nasional Pengendalian TB Di Indonesia 2010 – 2014. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2011.
5. Oehadian A. Aspek Hematologi Tuberkulosis. 2003. Pustaka UNPAD.
Dikutip tanggal 5 Januari 2013. Diunduh dari :http://pustaka.unpad.ac.id/archives/3302 3/.
6. Sahju, P. Rahman. “Hematology Profile in Pulmonary Tuberculosisâ€. 2010.
Dikutip tanggal 5 Jaunari 2013. Diunduh dari : http://hdl.handle.net/123456789/5632
7. Sinha, K.N.P, Krishnamurti, J.C. Chatterji. “Disseminated Tuberculosis
and Abnormal Haemopoeitic Responsesâ€. India Jurnal of Tuberculosis.
Dikutip tanggal 5 Januari 2013. Diunduh dari : http://lrsitbrd.nic.in/IJTB/Year%201977/July%201977.pdf#page=7
8. Muhammad Obaid Al – muhammadi, Hayder Gali Al-Shammery.†Studying
Some Haemotological Changes in Patients with Pulmonary Tuberculosis in37
Babylon Governorateâ€.2011. Dikutip tanggal 5 Januari 2013. Diunduh dari :
www.iasj.net/iasj
9. Anonim. Pedoman Interprestasi Data Klinik. Departemen Kesehatan Repubik Indonesia. Dikutip tanggal 5 januari 2013. Diunduh dari : www.perpustakaan.depkes.go.id
10. Bahar A, Amin Z. Tuberkulosis Paru. Dalam : Sudoyo A. W, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata B. K, dan Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2006.