HUBUNGAN ANTARA GAMBARAN SITOLOGIS DENGAN METODE FNAB DAN RESPONS TERAPI PADA PASIEN LIMFADENITIS TUBERKULOSIS DI RSUD PROVINSI NTB PADA TAHUN 2019
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v10i3.461Abstrak
Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan beban infeksi Mycobacterium tuberculosis tertinggi bersama 48 negara lainya. Sekitar 60%-90% kasus infeksi Mycobacterium tuberculosis menyerang kelenjar getah bening di regio servikal (Mirsaeidi & Sadikot, 2018). Penggunaan metode fine needle aspiration biopsy (FNAB) pada pemeriksaan terhadap pembesaran kelenjar getah bening merupakan teknik invasif minimal yang akurat.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode pendekatan total sampling. Data diperoleh dengan melakukan dokumentasi rekam medis pasien limfadenitis tuberkulosis yang dirawat di RSUD Provinsi NTB dalam rentang waktu Janari– Desember tahun 2019. Subjek penelitian berjumlah 50 pasien. Analisis dilakukan dengan uji hipotesis korelatif Spearman menggunakan SPSS 25,0.
Hasil : Total subjek penelitian berjumlah 50 orang dengan rincian 5 pasien dengan gambaran sitologis tipe-1, 20 pasien dengan gambaran sitologis tipe-2, dan 25 pasien dengan gambaran sitologis tipe-3. Korelasi gambaran sitologis dengan pembesaran nodus limfe dan penurunan berat badan sebesar <0,005 sedangkan dengan respon terapi berupa demam menunjukan nilai >0,005.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara gambaran sitologi dengan pembesaran nodus limfe dan penurunan berat badan setelah mengonsumsi OAT selama minimal 6 bulan, sedangkan hubungan gambaran sitologi dengan kejadian demam menunjukan hasil yang tidak signifikan.
Referensi
2. Dahlan,Sopiyudin,2014. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi 6. Jakarta, Salmba Medika.
3. Dsuryadi, Delyuzar, & Soekimin. (2018). Diagnostic accuracy of tuberculous lymphadenitis fine needle aspiration biopsy confirmed by PCR as gold standard. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 125(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/125/1/012048
4. Habiba, U. (2020). Society and Women in India?: Understanding relative importance of Women Empowerment. (February). Indonesia: Jurnal UNIMUS https://doi.org/10.13140/RG.2.2.21309.41448
5. Kemenkes RI. (2018). Pusat Data dan Informasi Tuberkulosis. InfoDATIN. https://doi.org/2442-7659
6. Kementerian Kesehatan RI. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan RI No 565/MENKES/PER/III/2011 tentang Strategi Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Retrieved from http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/STRANAS_TB.pdf
7. Mirsaeidi, M., & Sadikot, R. T. (2018). Patients at High Risk of Tuberculosis Recurrence Mehdi. International Journal of Mycobacteriology, 7(1), 1–6. https://doi.org/10.4103/ijmy.ijm
8. Pratomo, I. P. (2019). Malnutrition and Tuberculosis. 2019, 1–9. Jakarta : Jurnal Kesehatan UI (hlm. 50-55).
9. Rokhmah D. (2013). Artikel Penelitian Gender dan Penyakit Tuberkulosis?: Implikasinya Terhadap Akses Layanan Kesehatan Masyarakat Miskin yang Rendah Gender and Tuberculosis. Jakarta: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional ( hlm. 447–452)
10. Saha D, Rautela K, Kumar A, & Suresh P. (2016). Patterns of granulomatous responses in TB
lymphadenitis and their correlation with treatment outcomes India: Indian Journal of Tuberculosis ( hlm. 171–175).
11. Sayin I, Bi?kin S, Cakabay T, Yazici Z, Meriç A, & Kayhan F. T. (2010). Tuberculous
lymphadenitis. Kulak Burun Bo?az Ihtisas Dergisi?: KBB Journal of Ear, Nose, and Throat (hlm. 184–190). https://doi.org/10.1136/bmj.1.5899.143
12. Seok H, Jeon J, Oh K, Choi H, Choi W, Lee Y, Park D. (2019). Correction to: Characteristics of residual lymph nodes after six months of antituberculous therapy in HIV-negative individuals with cervical tuberculous lymphadenitis. Seoul: BMC Infectious Diseases (hlm. 1–7). https://doi.org/10.1186/s12879-019-4640-9
13. Shofiah A. (2019). Dinamika Gerakan Sosial Perempuan Iran (Pra & Pasca Revolusi 1979.Retrievedfromcholar.google.es/scholar?hl=es&as_sdt=0%2C5&q=Funcionalidad+Familiar+en+Alumnos+de+1°+y+2°+grado+de+secundaria+de+la+institución+educativa+parroquial+“Pequeña+Belén”+en+la+comunidad+de+Peralvillo%2C+ubicada+en+el+distrito+de+Chancay++periodo+2018&btnG=
14. Sunantara. (2015). Uji Klinis Sindroma Klinis Limfadenitis Tuberkulosis Dengan Fine Needle Aspiration Biopsy (Fnab) Sebagai Baku Emas. Udayana: SMF Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (hlm. 60-50).
15. Van Crevel, R., Karyadi, E., Netea, M. G., Verhoef, H., Nelwan, R. H. H., West, C. E., & Van Der Meer, J. W. M. (2002). Decreased plasma leptin concentrations in tuberculosis patients are associated with wasting and inflammation. Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 87(2), 758–763. https://doi.org/10.1210/jcem.87.2.8228
16. Van Crevel, R., Karyadi, E., Netea, M. G., Verhoef, H., Nelwan, R. H. H., West, C. E., & Van Der Meer, J. W. M. (2002). Decreased plasma leptin concentrations in tuberculosis patients are associated with wasting and inflammation. Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 87(2), 758–763. https://doi.org/10.1210/jcem.87.2.8228
17. WHO. (2019). Regional and global profiles. Global Status Report of Tuberculosis. Retrieved from www.who.int/tb/data
18. Yassin Z. & Ahmadinejad Z. (2016). The Fever Response after Treatment of Tuberculosis: What is the Expected Time and What are the Risk Factors?. India: Journal of Infectious Diseases and Treatment (hlm. 1–4). https://doi.org/10.21767/2472-1093.100011
