Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis dengan Status Gizi Pada Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir yang Menjalani Hemdialisis di RSUD Provinsi NTB
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v10i4.633Kata Kunci:
PGTA, Lama hemodialisis, Status gizi, IMT, Serum albuminAbstrak
Pendahuluan: Penyakit ginjal kronik ditandai dengan terjadinya penurunan fungsi ginjal setidaknya tiga bulan atau lebih, penurunan fungsi ginjal dilihat dari penurunan LFG < 60 ml/menit/1,73m2. Stadium akhir dari penyakit ginjal kronik dikenal dengan penyakit ginjal tahap akhir. Pasien penyakit ginjal tahap akhir membutuhkan terapi untuk mengganti fungsi ginjal, salah satu terapi yang bisa digunakan yaitu hemodialisis. Malnutrisi adalah salah satu kondisi yang sering ditemukan pada pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis.
Metode: Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Data didapatkan dari pengukuran langsung dan rekam medis pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis di RSUD Provinsi NTB dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Analisis dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS.
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 116 data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan IMT didapatkan sebanyak 13 dari 116 sampel mengalami malnutrisi, 58 dari 116 dengan IMT normal dan 45 dari 116 dengan berat badan lebih. Berdasarkan serum albumin didapatkan 33 dari 116 mengalami hipoalbuminemia dan 83 dari 116 dengan serum albumin normal.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan lama menjalani hemodialisis dengan indeks massa tubuh pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis (p=1,000). Terdapat hubungan antara lama menjalani hemodialisis dengan serum albumin pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis (p<0,001)
Referensi
(2) I. R. R. IRR, "Indonesian Renal Registry," pp. 10-20, 2018.
(3) H. N. Murdeshwar and F. Anjum, Hemodialysis, Treasure Island: StatPearls Publishing, 2020.
(4) T. A. Astuti and Septriana, "Asupan energi, zat gizi makro, dan zat gizi mikro pada pasien hemodialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul," Nutrisia, pp. 47-51, 2018.
(5) R. Widyastuti, W. R. Butar and E. Bebasari, "Korelasi Lama Menjalani Hemodialisis dengan Indeks Massa Tubuh Pasien Gagal Ginjal Kronik di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada bulan Mei tahun 2014," Jom FK, pp. 3-9, 2014.
(6) F. M. Iorember, "Malnutrition in Chronic Kidney Disease," Frontiers in Pediatrics, pp. 2-6, 2018.
(7) N. Cano, "Hemodialysis, inflammation and malnutrition," NEFROLOGIA, pp. 438-441, 2001.
(8) A. Khairunnisa, "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Nafsu Makan Kurang pada Pasien Hemodialisis di RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2012," FK UI, pp. 70-76, 2012.
(9) Arinta, T. Rihiantoro and Hardono, "Peningkatan Kadar Albumin pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisis," pp. 3-5, 2013.
(10) K. K. R. Indonesia, "Tabel Batas Ambang Indeks Massa Tubuh (IMT)," 11 Juni 2019. (Online). Available: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/tabel-batas-ambang-indeks-massa-tubuh-imt.
(11) Riskesdas, Laporan Nasional Riskesdas 2018, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2018.
(12) S. Setiati, I. Alwi, A. W. Sudoyo, M. Simadibrata, B. Setiyohadi and A. Syam, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta: InternaPublishing, 2015.
(13) A. T. Rivai, "Status Albumin Serum Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Bulan Februari 2009 dan Hubungannya dengan Lama Menjalani Hemodialisis," FK UI, pp. 22-28, 2009.
(14) Susetyowati, "Pengaruh Konseling Gizi dengan Buklet terhadapt Konsumsi Makanan dan Status Gizi Penderita Ginjal Kronik dengan Hemodialisis di RS Dr. Sardjito Yogyakarta," Proseding Kursus Penyegar Ilmu Gizi, 2002.
(15) P. Vidiasari, B. Rahmat and R. Fitriana, "Correlation Between Long Hemodialysis And Nutritional Status Of Chronic Renal Failure," ATLANTIS PRESS, pp. 213-217, 2017.
(16) A. A. Insani, P. R. Ayu and D. I. Anggraini, "Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Status Nutrisi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) Di Instalasi Hemodialisa RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung," Majority, pp. 56-58, 2019.
(17) S. A. Price and L. M. Wilson, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta: EGC, 2012.
(18) H. Q. Syaiful, F. Oenzil and R. Afriant, "Hubungan Umur dan Lamanya Hemodialisis dengan Status Gizi pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisis di RS. Dr. M. Djamil Padang," Jurnal Kesehatan Andalas, pp. 382-386, 2014.
(19) G. A. Kaysen, "Serum albumin concentration in dialysis patients: why does it remain resistant to therapy?," Kidney International, pp. 94-97, 2003.
(20) E. Dewantari, A. Taruna, D. Angraini and P. Dilangga, "Relation Between Hemodialysis Adequacy with Food Intake and Body Mass Index of Patients with Chronic Renal Failure Undergoing Hemodialysis at Abdul Moeloek Hospital Bandar Lampung," Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, pp. 63-67, 2015.
(21) PERKENI, Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia, Jakarta: PB Perkeni, 2019.