Perbedaan Sensitivitas Bakteri Penyebab Otitis Media Supuratif Kronik terhadap Antibiotik Siprofloksasin dan Klindamisin di Poli THT RSUD Privinsi NTB
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v5i2.184Keywords:
OMSK, sensitiï¬tas, siprofloksasin, klindamisin, bakteri penyebab OMSKAbstract
Latar belakang: Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ihsan dkk tahun 2010 di Basrah, dari 120 pasien yang menderita OMSK (Oitis Media Supuratif Kronis), 54,2% laki-laki dan 45,8% wanita dengan ratio 1,2:1. Dari penilitian V.K.Poorey tahun 2002 menunjukan bahwa sensitiï¬as bakteri penyebab OMSK terhadap siprofloksasin mencapai 81%. Selanjutnya klindamisin memiliki sensitiftas terbesar terhadap bakteri Staphylococus aureus dan memiliki resistensi terbesar terhadap bakteri Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa, Pseudomonas sp, Enterobacter sp dan Stomatococus sp. Penelitian diatas masih bersifat observasi tanpa dilakukan analisis data perbedaan sensitiï¬tas. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional analytic. Sampel adalah pasien Poli THT Rumah Sakit Umum Provinsi NTB yang terdiagnosis OMSK yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dengan jumlah 34 sampel. Subjek diambil dari cairan telinga dan dimasukan kedalam media transport kemudian dilakukan pembiakan bakteri menggunakan media agar darah. Selanjutnya dilakukan identiï¬kasi jenis bakteri dan uji sensitiï¬tas untuk melihat zona hambat bakteri. Data yang diperoleh diolah dengan uji Chi-Square apabila distribusi data memenuhi syarat dan uji Fisher apabila distribusi data tidak memenuhi syarat. Hasil: Dari penelitian ini bekteri yang paling banyak ditemukan adalah Pseudomonas aeruginosa. Senstiï¬tas bakteri penyebab OMSK terhadap siprofloksasin menunjukan angka 61,76% , sedangkan klindamisin memiliki angka reistensi lebih dari 50%. Kesimpulan: Didapatkan perbedaan yang signiï¬kan terhadap sensitiï¬tas antibiotik siprofloksasin dan klindamisin terhadap bakteri penyebab OMSK.
References
2. Poorey V. Study of bacterial flora in CSOM and its clinical signiï¬cance. Associate Professor and Head, 2Resident, Department of ENT, SS Medical College and GM Hospital Rewa. 1991;.
3. Anonim. Otitis Media Supuratif Kronik. 2009;Available from: https://www.scribd.com/ doc/13607134/Otitis-Media-Kronik.
4. OrganizationWH,etal. SituationReviewandUpdate on Deafness, Hearing Loss and Intervention Programmes. New Delhi, India: World Health Organization Regional Ofï¬ce for Southeast Asia. 2007;.
5. Soepardi A, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher. Jakarta: FK UI; 2007.
6. Mansoor T, Musani MA, Khalid G, Kamal M. Pseudomonas aeruginosa in chronic suppurative otitis media: Sensitivity spectrum against various antibiotics in Karachi. J Ayub Med Coll Abbottabad. 2009;21(2):120–3.
7. Nursiah S. Pola Kuman Aerob penyebab OMSK dan kepekaan terhadap beberapa antibiotik di bagian THT FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan. 2003;.
8. Katzung BG. Basic and Clinical Pharmacology, 10th ed. McGraw-Hill Companies, The. 2006;.
9. Sukaryatin E KHTAd Rambu M. Pola Dan Sensitiï¬tas Antibiotik Pada Pasien Kuman Otitis Media Supuratif Kronis Tipe Benigna Di RSUP Mataram; Edisi 5 Februari 2010 Hal. 1-5. Jurnal Kedokteran Mataram. 2010;.
10. Budiarto E. Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar. EGC. 2003;Available from: http://ucs.sulsellib.net/ /index.php?p=show_detail&id=5224.
11. Amrullah ea Lalu Junaedy. Perbedaan Sensitiï¬tas Bakteri Aerob Penyebab Otitis Media Supuratif Kronis Terhadap Antibiotik Ciprofloxacin dan Amoksisilin-Asam Klavulanat Di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kays Tulis Ilmiah Universitas Mataram. 2011;.
12. Lalwani AK. CURRENT Diagnosis and Treatment in Otolaryngology–Head and Neck Surgery: Second Edition: Head and Neck Surgery / Edition 2. New York: McGraw-Hill Company. 2007;.
13. Gautama ea Hendra. Perbedaan Sensitiï¬tas Bakteri Aerob Penyebab Otitis Media Supuratif Kronis Terhadap Antibiotik Trimetoprim-Sulfametoksazol dan Amoksisilin-Asam Klavulanat Di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. Karya Tulis Ilmiah Universitas Mataram. 2011;.
14. Jawetz M. Adelberg’s, 2007. Medical Microbiology. Geo, FB, Kacen, CC, Janet, SB Stephen, AM, 23rdInternationalEdition,McgrawHillPublisher;p. 550–569.
15. Soemarno. Isolasi dan Identiï¬kasi Bacteri Klinik. Akademi Analisis Kesehatan Yogyakarta Yogyakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2000. 2000;.