Tanaman Obat Pada Ramuan B2P2TOOT Di Puskesmas Pejeruk Ampenan Kota Mataram
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v9i4.440Keywords:
Tanaman obat, B2P2TOOT, PuskesmasAbstract
Latar belakang: Ramuan obat tradisional dari B2P2TOOT adalah ramuan paling banyak yang diresepkan oleh dokter dari 12 provinsi pada tahun 2014. Syarat Fasyankes dapat memberikan pelayanan obat tradisional khususnya ramuan B2P2TOOT adalah memiliki tenaga kesehatan yang telah mengikuti pelatihan saintifikasi jamu. B2P2TOOT terus melakukan evaluasi terhadap ramuan obat yang diberikan dengan memonitoring efek obat dari pelayanan Yankestrad yang menggunakan ramuan B2P2TOOT. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui komposisi ramuan B2P2TOOT khususnya di Puskesmas Pejeruk Ampenan Kota Mataram yang memberikan pelayanan obat tradisional.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengambilan data secara cross sectional jenis purposive sampling.
Hasil: Terdapat sebanyak 11 ramuan B2P2TOOT di Poli jamu Puskesmas Pejeruk Ampenan. Ramuan B2P2TOOT tersebut dalam bentuk kapsul yang sudah diracik sesuai komposisi tanaman. Komposisi tanaman obat dari tiap-tiap ramuan berbeda, namun secara keseluruhan ramuan tersebut berasal dari tanaman obat yang ada di Indonesia. Spesies tanaman yang dominan digunakan pada 3 atau lebih ramuan B2P2TOOT adalah daun salam (Syzgium polyanthum (Wight) Walp), bunga cengkeh (Syzygium aromaticum), dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa komposisi ramuan obat tradisional yang diresepkan di Puskesmas Pejeruk Ampenan Kota Mataram berasal dari tanaman obat Indonesia. Tanaman obat yang paling banyak digunakan dalam ramuan yaitu daun salam, bunga cengkeh dan temulawak yang digunakan pada terapi 3 penyakit atau lebih. Setiap tanaman obat memiliki kandungan metabolit sekunder yang mampu memberikan efek terapi, akan tetapi diperlukan kandungan dari tanaman lain untuk mendukung efek terapi yang diinginkan.
References
Aprillia, E.P., 2108. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia. Skripsi. Jombang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika. hal. 29-30.
Ardiyanto, D., dan Astana, P.R.W., 2015. Uji Klinik Multisenter Pengaruh Formula Jamu Osteoartritis Terhadap Rasa Nyeri Dibanding Peroxicam. Balitbang Kesehatan RI, pp. 57-61.
Asih, S.W., 2018. Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wisma Seruni UPT PSLU Jember. The Indonesian Journal of Health Science, Edisi Khusus, pp. 169-173.
Astana, P.R.W., dkk. 2017. Uji Keamanan dan Manfaat Ramuan Jamu Untuk Hemoroid Dibandingkan dengan Diosmin Hisperidin. Media Litbangkes, Vol.27 No.1, pp.57-64.
Dafriani, P., Herlina, A., dan Yatni, H., 2018. Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Alai Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, Vol.1 No.1, pp. 53-63.
Fatimatuzzahroh, Firani, N.K., dan Kristianto, H., 2015. Efektifitas Ekstrak Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum) Terhadap Jumlah Pembuluh Darah Kapiler pada Proses Penyembuhan Luka Insisi Fase Proliferasi. Majalah Kesehatan FKUB, Vol.2 No.2, pp.92-98.
Gusti. 2009. Rimpang Kunyit Potensial Obati Nyeri Sendi Osteoartritis. Artikel. Yogyakarta.
Huda, M., Rodhiansyah, dan Ningsih, D.S., 2018. Efektivitas Ekstrak Bunga Cengkeh (Eugenia aromatica) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Analisis Kesehatan, Vol.7 No.1, pp.710-716.
Jimoh, S.K., Arowolo, L.A., dan Alabi, K.A. 2017. Phytochemical Screening and Antimicrobial Evaluation of Syzygium aromaticum Extract and Essential Oil. International Journal of Current Microbiology and Applied Science, Vol.6 No.7, pp. 4557-4567.
Kementrian Kesehatan RI. Laporan Tahunan 2015. 2016. Badan Penelitian dan Pegembangan Kesehatan. Hal. 5.
Mulyani, H., Widyastuti, S.H., dan Ekowati, V.I., 2016. Tumbuhan Herbal Sebagai Jamu Pengobatan Tradisional Terhadap Penyakit Dalam Serat Primbon Jampi Jawi Jilid 1. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol.21 No.2, pp.73-91.
Novianto, F., dkk. 2017. Uji Klinis Formula Jamu Temulawak, Kunyit, dan Meniran Terhadap Kebugaran Jasmani. Laporan Penelitian. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Novita, R., dkk., 2015. Aktivitas Antiinflamasi Nanokurkuminoid Temulawak Tersalut Asam Palmiat Pada Tikus Sprague Dawley. Current Biochemistry, Vol.2 No.2, pp. 64-76.
Nurrachmawati, I. 2017. Efek Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) Terhadap Glukosa Darah Sewaktu, Kadar Profil Kolesterol dan Diabetik Kardiomiopati Pada Tikus Diabetes Melitus. Laporan Penelitian. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, hal. 20.
Okmen, G., Mammadhkanli, M., dan Vurkun, M. 2018. The Antibacterial Activities of Syzygium aromaticum (L.) Merr & Perry Against Oral Bacteria and Its Antioxidant and Antimutagenis Activities. International Journal of Pharmaceutical Science and Research, Vol.9 No.11, pp. 4634-4641.
Oon, S.F., et al. 2015. Review “Xanthorrizol: A Review of Its Pharmacological Activities and Anticancer Properties”. Cancer Cell International, Vol. 15 No.100, pp.1-15.
Parwata, I.M.O.A. 2017. Bahan Ajar Obat Tradisional. Bukit Jimbaran: Universitas Udayana Press, hal. 23-28.
Puspasari, L.D., Azizah, N., dan Nihayati, E., 2017. Studi Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Pada Perkecambahan Kedelai (Glycine max). Jurnal Produksi Tanaman, Vol.5 No.1, pp. 150-153.
Riansari, A. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha) Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia. Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Silalahi, M. 2017. Syzygium polyanthum (Wght) Walp. (Botani, Metabolit Sekunder dan Pemanfaatan). JDP. Vol. 10 No. 1, pp. 1-16.
Syapitri, H., 2018. Kompres Jahe Berkhasiat Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Penderita Rheumathoid Arthritis. Jurnal Mutiara Ners, Vol.1 No.1, pp. 57-64.
Widowati, L., Siswanto dan Hadi S., 2014. Evaluasi Praktik Dokter yang Meresepkan Jamu Untuk Pasien Penderita Penyakit Degenerative di 12 Provinsi. Media Litbangkes, Vol. 24 No. 2, pp. 95-102.