Manfaat Video Edukasi dalam Memutus Rantai “Lingkaran Setan” Mengorek Telinga dan Otitis Eksterna
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v9i3.414Keywords:
Video edukasi, otitis eksterna, youtube, mengorek telingaAbstract
Latar Belakang: Otitis eksterna merupakan penyakit yang sering ditemukan di rawat jalan THT-KL. Terdapat berbagai faktor yang memicu terjadinya otitis eksterna, antara lain kebiasaan mengorek telinga yang keliru. Kebiasaan mengorek telinga yang keliru akan menjadi suatu yang sulit dihilangkan sehingga perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat. Salah satu cara edukasi pada masa saat ini adalah dengan video edukasi yang di unggah ke kanal youtobe.
Metode : Penelitian yang dilakukan secara deskriptif dengan menganalisis umpan balik yang diisi oleh responden melalui kuisioner yang dikirim melalui google form. Analisis dilakukan dengan penilaian terhadap analisis skor total dan analisis kualitatif berdasarkan peringkat baik, sedang cukup dan kurang. Variabel yang dinilai terdiri dari pemahaman dan kebermanfaatan video edukasi yang telah diunggah ke kanal youtobe.
Hasil Penelitian: Terdapat responden sebanyak 46 orang selama masa penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis, 97,8% responden memahami isi video edukasi sedangkan 95,6% responden mengatakan video edukasi ini bermanfaat dalam mencegah timbulnya otitis eksterna. Secara kualitatif, pemahaman dan manfaat video edukasi ini mendapatkan nilai yang baik.
Kesimpulan: Diasumsikan bahwa video ini bermanfaat dalam memutus rantai lingkaran setan korek-korek telinga dan timbulnya otitis eksterna.
References
2. Pivi Money, Zulfikar Naftali, Dwi Marliyawati, "Hubungan Antara Penggunaan Cotton Bud dengan Serumen Obsturan," Jurnal Kedokteran Diponegoro, vol. 7, no. 2, pp. 892-905, 2018.
3. Nasim Banu Khan, Sivashnee Thaver, Samantha Marlene Govender, "Self-ear cleaning practices and the associated risk of ear injuries and ear-related symptoms in a group of university students," Journal of Public Health in Africa, vol. 8, no. 555, pp. 149-154, 2017.
4. Adegbiji, W.A., Olajide, T.G. dan Nwawolo, C.C., "Patterns of Self Ear Cleaning Among Otorhinolaryngology Patients in Developing Country," Asian Journal of Science and Technology, vol. 9, no. 4, pp. 7892-7896, 2018.
5. Pingkan Suwu, Constantyn Kountul, Olivia Waworuntu, "Pola Kuman dan Uji Kepekaannya Terhadap Antibiotika pada Penderita Otitis Eksterna di Poliklinik THT-KL BLU RSU PROF. DR. R. D. Kandou Manado," Jurnal e-CliniC, vol. 1, no. 1, pp. 20-25, 2013.
6. Patni, Putu Ria Dharma dan Kadriyan Hamsu. Pengaruh penggunaan headset terhadap gangguan telinga yang terjadi ada mahasiswa fakultas kedokteran universitas mataram. Jurnal Kedokteran Vol 3, No. 1. Pp 1-2, 2014.
7. Paul Schaffer dan Reginald F. Baugh, "Acute Otitis Externa: An Update," American Family Physician, vol. 86, no. 11, pp. 1055-1061, 2012.
8. Fatrianda Putri Cyninthia Kennedy, "Otitis Externa in 23 Years Old Women," Jurnal Agromed Unila, vol. 2, no. 1, pp. 43-46, 2015.
9. T. Husni, "Komplikasi Tindakan Ear Candle," Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, vol. 15, no. 1, pp. 51-55, 2015.
10. Tuong W, Larsen ER, Armstrong AW. Videos to influence: a systematic review of effectiveness of video based education in modifying health behaviors, “Journal of behavioral Medicine”, vol. 37, no. 3, pp. 218-233, 2012.
11. Kadriyan Hamsu. Karakteristik masyarakat dan dokter pada masa revolusi industry 4.0. Dalam Kadriyan Hamsu, Pelayanan Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan-Kepala dan Leher pada Masa Revolusi Industri. Refleksi dan Studi Kasus di NTB. Edisi 1, pp 1-7, 2019