Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri pada Pasien Pasca Stroke
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v8i2.340Keywords:
Dukungan Sosial, Penerimaan Diri, Pasca StrokeAbstract
Dukungan sosial merupakan dukungan hidup berupa bantuan dan interaksi sosial yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan kepada seseorang. Dukungan sosial dapat meningkatkan kualitas hidup. Pasien pasca stroke dapat mengalami suatu depresi dan penurunan kualitas hidup akibat kondisi yang dialaminya sehingga akan menjadi kurang responsif dalam proses rehabilitasi. Hal tersebut menyebabkan pasien pasca stroke membutuhkan dukungan sosial terutama dari keluarga dan orang-orang terdekat sehingga dapat menerima kondisinya setelah mengalami serangan stroke. Kemampuan seseorang menerima kondisi hidupnya disebut penerimaan diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan penerimaan diri pada pasien pasca stroke. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan data secara cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner dukungan sosial dan kuesioner penerimaan diri. Responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dipilih dengan tehnik consecutive sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 55 orang. Sebanyak 43 orang (78,2%) responden memiliki dukungan sosial baik dan sebanyak 12 orang (21,8%) responden memiliki dukungan sosial cukup. Sebanyak 13 orang (23,6%) responden memiliki penerimaan diri baik, sebanyak 39 orang (70,9%) memiliki penerimaan diri cukup, dan sebanyak 3 orang (5,5%) memiliki penerimaan diri kurang baik. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan nilai p=0,008 dengan r=0,356. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan penerimaan diri pada pasien pasca stroke
References
World Health Organization. Stroke, cerebrovascular accident. See: https://www.who.int/topics/cerebrovascular_accident/en/ (last checked 3 August 2010). 2014;.
Ghani L, Mihardja LK, Delima D. Faktor Risiko Dominan Penderita Stroke di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. 2016;44(1):49–58.
World Health Organization. The Top 10 Causes of Death. See: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/the-top-10-causes-of-death
Stroke Association. Stroke Statistics. Stroke Association Resource Sheet. 2016;p. 1–13. Available from: https://doi.org/10.1080/07393149508429756.
Balitbang Kemenkes R. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI. 2013;.
Suwantara JR. Depresi pasca-stroke: epidemiologi, rehabilitasi dan psikoterapi. Jurnal Kedokteran Trisakti. 2004;23(4):150–156.
Okthavia S. Hubungan antara dukungan sosial keluarga terhadap tingkat self esteem pada penderita pasca stroke. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. 2014;3(2):110–118. Available from: www.journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jppp1b5b31dac4full.pdf
Masyithah D. Hubungan dukungan sosial dan penerimaan diri pada penderita pasca stroke. UIN Sunan Ampel Surabaya; 2012.
Najoan KT, Mulyadi N, Kallo V. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Penerimaan Diri Pasien Pasca Strok. JURNAL KEPERAWATAN. 2016;4(2).
Sutandi A. Hubungan dukungan sosial dengan Coping stres homoseksual di Jakarta. 2011;.
Mustafa Z. Mengurai variabel hingga instrumentasi. Graha Ilmu; 2009.
Dahlan MS. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2011.
University of Minnesota. Social Suport. 2016;Available from: https://www.takingcharge.csh.umn.edu/social-support.
Febriani T. Pengaruh Persepsi Mahasiswa Terhadap Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Dukungan Penerapannya di Universitas Sumatera Utara. 2014;.
Knoll N, Schwarzer R. Gender and Age Differences in Social Support. A Study of East German Migrants. 1991;.
Harlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga; 2003.
Ardilla F, Herdiana I. Penerimaan Diri pada Narapidana Wanita. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial. 2013;2(1).
Pillay S. Greater Self-Acceptance Improves Emotional Well-Being. Harvard Health. Publishing, Harvard Medical School. 2016;.
Vasile C. An evaluation of self-acceptance in adults. Procedia Social and Behavioral Sciences. 2013;78:605–609.
Marni A,Yuniawati R. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri pada Lansia di Panti Werdha Budhi Dharma Yogyakarta. Empathy. 2015;3(1):1–7.
Hasan N, Rufaidah ER. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Strategi Coping pada Penderita Stroke RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Program Studi Psikologi . Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sahid Surakarta. 2013;.
Kruithof WJ, Mierlo ML, Visser-Meily JMA, Heugten CM, Post MWM . Associations between social support and stroke survivors’ health-related quality of life—A systematic review. Patient Education and Counseling. 2013;93:69–176.
Oyewole OO,Odusan O, Bodunde OT, Thanni LOA, Osalusi BS, Adebanjo AA. Self-acceptance and Attitude towards Disability among People with Disability Attending a Nigerian Tertiary Health Facility. British Journal of Medicine & Medical Research. 2017;21(3):1–10.