HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v3i1.86Abstract
Latar belakang: Stres merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dunia pendidikan, khususnya pendidikan kedokteran. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab stres, baik faktor akademis maupun non akademis. Stres dapat memberikan efek negatif pada fungsi kognitif dan belajar mahasiswa. Jadi, semakin tinggi tingkat stres, maka semakin tinggi efek negatif yang ditimbulkan yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram tahap preklinik yang memenuhi kriteria inklusi. Data penelitian yang diambil merupakan data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner K10 dan data sekunder yang diperoleh dari dokumen akademik Fakultas Kedokteran Universitas Mataram yang berupa nilai ujian tulis utama blok. Analisis statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan prestasi belajar. Hasil: Hasil uji korelasi Spearman didapatkan bahwa nilai signifikansi (p) adalah 0,004 yang membuktikan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, dengan nilai kekuatan hubungan antar variabel terbilang sangat lemah (r=-0,192). Arah hubungan yang negatif berarti bahwa semakin tinggi tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa, maka semakin rendah prestasi belajar yang diraih. Simpulan: Terdapat hubungan antara tingkat stres dengan prestasi belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Kata kunci: Tingkat Stres, Prestasi Belajar, Mahasiswa Kedokteran.References
2. Al-Lamki L. Stress in the Medical Profession and Its Roots in Medical
School. Sultan Qaboos Univ Med J 2010; 10: 156-9.
3. Abdulghani HM, AlKanhal AA, Mahmoud ES, et al. Stress and Its Effects on Medical Students: A Cross-sectional Study at a College of Medicine in Saudi Arabia. JHPN 2011; 29(5): 516-22.
4. Shah M, Hasan S, Malik S, et al. Perceived Stress, Sources and Severity of Stress Among Medical Undergraduates in a Pakistani Medical School. BMC Medical Education 2010; 10(2): 1-8.
5. Sastroasmoro S & Ismael S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-4. Jakarta: Sagung Seto; 2011
6. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2010.
7. Mustafa Z. Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi, Yogyakarta: Graha Ilmu; 2009.
8. Dahlan MS. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Medika; 2008.
9. Rahmi N. Hubungan Tingkat Stres dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Prodi D-III Kebidanan Banda Aceh Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes NAD TA. 2011/2012. Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah 2013; 2(1): 66-76.
10.Sohail N. Stress and Academic Performance among Medical Students.
JCPSP 2013; 23(1): 67-71.
11.Kusumaningrum AT. Pengaruh Stresor dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi D III Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2010.
12.Nuriana. Hubungan Insidensi Stres dengan Prestasi Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2007 FK UNLAM. Banjarmasin:
Universitas Lambung Mangkurat; 2010.
13.Syah M. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya; 2008.
14.Sharma B, Wavare R, Deshpande A, et al. A Study of Academic Stress and Its Effect on Vital Parameters in Final Year Medical Students at SAIMS Medical College, Indore, Madhya Pradesh. Biomed Res 2011; 22(3): 361-5.