Eksisi Tuberculoma Cerebelum dengan Komplikasi Epidural Hematoma Bilateral

Penulis

  • Rohadi Rohadi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram/RSUD Provinsi NTB
  • Parenrengi M. A Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v5i2.193

Kata Kunci:

Infeksi Tuberculosis sistem saraf pusat, tuberculoma, Operasi Eksisi, EDH Supratentorial

Abstrak

Infeksi sistem saraf pusat oleh Mycobacterium tuberculosis selalu merupakan kasus sekunder dari fokus infeksi primer dari tubuh. Insiden tuberculoma secara luas di dunia adalah jarang, tetapi ada peningkatan sekitar 1 % sampai 2 % dari semua lesi intrakranial.


Seorang wanita, umur 13 tahun, dengan keluhan utama nyeri kepala. Penglihatan kabur (+) sejak 2 bulan SMRS. Kelemahan tangan dan kaki (+) sejak 1 tahun SMRS, bila berjalan sering terjatuh sendiri. Dari pemeriksaan anemnesis, fisik dan penunjang di diagnosis sebagai tuberculoma cerebellum dextra. Dilakukan pemberian OAT dan eksisi tuberculoma oleh karena efek massa dan hidrocephalus non communicans. Post operasi timbul EDH Supratentorial PO Dextra et sinistra. Dilakukan operasi Craniotomy EDH Dextra et sinistra. Hasil patologi Tuberculoma. Pasien membaik dan mendapat perawatan poliklinis.


Operasi yang dilakukan oleh bedah saraf pada kasus tuberkuloma ditujukan untuk diagnosis, terapi hidrocephalus dan menghilangkan efek massa. Terdapat  komplikasi EDH Supratentorial PO dextra et sinistra setelah operasi Tuberculoma Fossa Posterior. Kasus tersebut jarang terjadi. Banyak teori yang dihubungkan dengan terjadinya komplikasi tersebut, tetapi mana yang pasti tidak ada yang jelas.

Referensi

Patir R R; Bhatia. 148. In: Management of Tuberculous Infections of the Nervous System; 2012. p. 1679–1690.

Gaskill MAE S J. 74. In: Albright PIAPD A L, editor. Tuberculosis and Fungal and Parasitic Infections of the Central Nervus system. New York. Thieme; 2008. p. 1182–1195.

Rajshekhar V, et al. Management of hydrocephalus in patients with tuberculous meningitis. Neurology India. 2009;57(4):368.

Chakraborty JMWBC A; Drake. 54. In: Methods for Cerebrospinal Fluid Diversion in Pediatric Hydrocephalus: From Shunt to Scope; 2012. p. 631–653.

Bucciero A, Quaglietta P, Vizioli L. Supratentorial intracerebral hemorrhage after posterior fossa surgery. Case report. Journal of neurosurgical sciences. 1991;35(4):221.

Haines SJ, Maroon JC, Jannetta PJ. Supratentorial intracerebral hemorrhage following posterior fossa surgery. Journal of neurosurgery. 1978;49(6):881–886.

Harders A, Gilsbach J, Weigel K. Supratentorial space occupying lesions following infratentorial surgery early diagnosis and treatment. Acta neurochirurgica. 1985;74(1-2):57–60.

Seiler RW, Zurbrugg HR. Supratentorial intracerebral hemorrhage after posterior fossa operation. Neurosurgery. 1986;18(4):472–474.

Pandey P, Madhugiri VS, Sattur MG, Devi I. Remote supratentorial extradural hematoma following posterior fossa surgery. Child’s Nervous System. 2008;24(7):851–854.

Wolfsberger S, Gruber A, Czech T. Multiple supratentorial epidural haematomas after posterior fossa surgery. Neurosurgical review. 2004;27(2):128–132.

Unduhan

Diterbitkan

2016-06-02

Cara Mengutip

Rohadi, R., & M. A, P. (2016). Eksisi Tuberculoma Cerebelum dengan Komplikasi Epidural Hematoma Bilateral. Baphomet University : Situs Slot Online Gacor Terbaik Hari Ini Server Thailand Gampang Maxwin 2024, 5(2), 36. https://doi.org/10.29303/jku.v5i2.193

Terbitan

Bagian

Laporan Kasus