Karakterisasi Hydroxyapatite Alami yang dibuat dari Tulang Sapi dan Cangkang Telur sebagai Bahan untuk Donor Tulang (Bone Graft )
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v6i1.33Kata Kunci:
hydroxiapatite, kadar kalsium, kadar fosforAbstrak
Latar Belakang: Penanganan terhadap komplikasi trauma tulang seperti delayed union, nonunion, malunion dan keadaan hilangnya sebagian dari tulang (defek) masih menjadi masalah. Diperlukan donor tulang (bone graft) untuk mengisi defek atau kekosongan pada tulang yang hilang agar terjadi penyambungan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi hydroxyapatite yang dibuat dari sumber alami yaitu dari tulang sapi dan cangkang telur sebagai bahan untuk cangkok tulang (bone graft) dalam tindakan kedokteran.
Metode: Tulang panjang sapi Bali dan sapi Brahman dipotong 5x5x5 mm untuk selanjutnya dikalsinasi pada suhu 800oC dan 1000oC. Hydroxyapatite yang dihasilkan diukur kadar kalsium dan fosfornya dengan metode spektrofotometer, kemudian dibandingkan dengan kadar kalsium dan fosfor pada tulang manusia.
Hasil Penelitian: Hydroxyapatite dihasilkan baik dari tulang sapi Bali atau sapi Brahman memiliki kadar kalsium rata-rata 28 – 35%, kadar fosfor rata-rata 12- 15%. Kadar kalsium dan fosfor lebih tinggi pada tulang kortikal dibandingkan trabekular. Dibandingkan dengan kadar kalsium dan fosfor pada tulang manusia tidak berbeda bermakna (p<0,005). Kadar kalsium paling tinggi didapatkan pada cangkang telur (64%).
Pembahasan: Kadar kalsium dan fosfor baik pada tulang sapi Bali atau sapi Brahman mempunyai kadar yang hampir sama dengan manusia. Ini karena setiap tulang mamalia mempunyai komposisi mineral dan air yang sama.
Kesimpulan: Hydroxyapatite (HA) dari tulang sapi Bali, sapi Brahman dan cangkang telur mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan tulang manusia dan bisa digunakan sebagai bahan untuk donor tulang.