GAMBARAN EPIDEMIOLOGI FAKTOR RISIKO PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v11i1.624Kata Kunci:
epidemiologi, faktor risiko, preeklamsia, ibu hamilAbstrak
Preeklamsia merupakan salah satu penyebab kematian utama kematian ibu disamping perdarahan dan infeksi. Meningkatnya angka kejadian preeklamsia tentu saja menjadi permasalahan ditengah meningkatnya upaya pelayanan kesehatan maternal yang dilakukan. Faktor risiko kejadian preeklamsia dapat ditemukan melalui pengkajian riwayat dan pemeriksaan khusus pada kunjungan antenatal care. Melalui deteksi dini tentang faktor risiko kejadian preeklamsia diharapkan morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi guna mendapatkan gambaran epidemiologis faktor risiko kejadian preeklamsia pada ibu hamil. Desain penelitian adalah deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang. Selama periode Juli - November 2021dengan subjek penelitian adalah ibu hamil trimester kedua dengan cara wawancara terpimpin disertai dengan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan proteinuri melalui tes celup sederhana. Besar sampel pada penelitian ini sebanyak 52 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan faktor risiko sedang preeklamsia terbanyak adalah Mean Arterial Pressure (MAP) >90mmHg yaitu 17 responden (32,7%), sedangkan pada faktor risiko tinggi preeklamsia didapatkan faktor terbanyak adalah riwayat hipertensi kronik yaitu 2 responden (3,8%).
Referensi
2. Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat. (2019). Profil Kesehatan Propinsi NTB. Mataram. Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat
3. Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Rouse, D. J., & Catherine, S. Y. (2010). Pregnancy Hypertension. Dalam William Obstetrics 23rd edition. New York: McGraw-Hill Companies. p. 707-750
4. Kenny, L. C., & McCarthy, F. P. (2009). Hypertension in Pregnancy. Obstetrics Gynaecology And Reproductive Medicine. p. 136-141
5. Sibai, B. D., Kupfermine, M. (2005). Pre-eclampsia. Lancet. p.785-99
6. Rozikhan. (2007). Tesis S2 Faktor-faktor Risiko Terjadinya Preeklampsia Berat Di Rumah Sakit Dr.H.Soewondo Kendal. Semarang: Universitas Diponegoro
7. Langelo, L., Arsin, A., Russeng, S. (2013). Risk Factors Of Preeclampsia Incident In Siti Fatimah Hospital. Makassar: Universitas Hasanuddin
8. Rochyati, P. (2003). Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Pengenalan Faktor Risiko Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi. Surabaya: Airlangga University Press
9. Duckitt K, Harrington D. Risk factors for preeclampsia at antenatal booking: systematic review of controlled studies. BMJ. 2005;330:549-50
10. Dekker G, Robillard PY. The birth interval hypothesis-does it really indicate the end of praternity hypothesis? J Reprod Immunol 2003;59:245-51
11. Pupong, V., Luealon, P. (2010). Risk Factor of Preeclampsia in Thai Women. Journal Medicine Association Thailand. p. 661-6
12. Tampubolon, Herawati, Ernawati: Peran MAP, ROT, IMT Dalam Skrining Preeklamsia di Indonesia Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 2019, 3 (4), 331-340. https://doi.org/10.20473/imhsj.v3i4.2019.331-340. Diakses pada 25 Oktober 2021
13. Sembiring, R. L. (2018). Aktivitas Fisik, Stres, Mean Arterial Pressure (Map), Roll Over Test (Rot) Dan Kortisol Sebagai Prediktor Hipertensi Pada Kehamilan. Univeristas Hasanuddin
14. Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Diagnosis dan Tata Laksana Pre-eklamsia. 2016
15. Primayanti, Ika. Sulistiyono, Agus. Indawati, Rahmah. 2014. Tesis. Analisis Faktor Risiko Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Praya Kabupaten Lombok Tengah. Surabaya. Universitas Airlangga
16. Elizabeth, R. S., & Jason, W. (2012). Patologi Pada Kehamilan : Manajemen dan Asuhan Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedoktersn EGC
17. Wolf, M., Kettyle, E., & Sandler, L. (2001, November). Obesity and Preeclampsia: The Potential Role of Inflammation. American College of Obstetricians and Gynecologist. p. 757-763.