Perbandingan Lama Hilangnya Nyeri (Analgesia) Bupivakain Hiperbarik + Tramadol Intratekal dengan Bupivakain Hiperbarik + NaCl Intratekal pada Pasien yang Menjalani Operasi Dengan Anestesi Spinal
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v6i2.1.207Keywords:
Anestesi spinal, bupivakain hiperbarik, tramadol, analgesia, pasca operasiAbstract
Latar belakang : Nyeri pasca operasi merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan dan pemulihan pasien. Berbagai tehnik anestesi regional telah dikembangkan untuk memfasilitasi tindakan operasi seperti anestesi spinal. Pendekatan multimodal pada anestesi spinal merupakan salah satu cara yang saat ini banyak digunakan untuk mengatasi nyeri pasca operasi. Penambahan obat anestesi lokal dengan obat golongan opioid sebagai terapi multimodal dapat memberikan hasil yang menjanjikan. Pada penelitian ini obat yang digunakan adalah bupivakain dan tramadol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penambahan tramadol pada bupivakain hiperbarik secara intratekal untuk memperpanjang lama analgesia pasca operasi.
Metode : Penelitian ini bersifat analitik deskriptif dengan menggunakan sumber data sekunder. Penelitian dilakukan terhadap empat puluh delapan pasien dengan status fisik ASA I-II yang terbagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok A (perlakuan) mendapat bupivakain 0,5% 12,5 mg hiperbarik ditambah tramadol 25 mg intratekal dan kelompok B (kontrol) mendapat bupivakain 0,5% 12,5 mg hiperbarik ditambah NaCl 0,9% 0,5 cc intratekal. Penliaian efek analgesia dilakukan sampai terjadinya regresi 2 segmen dicapai. Analisis statistik menggunakan independent t-test dan mann whitney test.
Hasil : Hasil penelitian ini mendapatkan lama analgesia kelompok perlakuan lebih panjang dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan perbedaan bermakna.
Simpulan : Lama analgesia bupivakain 0,5% 12,5 mg hiperbarik ditambah tramadol 25 mg intratekal lebih lama dibandingkan dengan bupivakain 0,5% 12,5 mg hiperbarik ditambah NaCl 0,9% 0,5 cc intratekal.
References
2. Hartono, R., Jaya, W., Basuki, D.R. Pengaruh Pemberian Fentanyl 1μg/Kgbb Sebagai Ajuvan pada Bupivacaine 0,5% Terhadap Onset Blok Motorik dan Sensorik Pasien yang Dilakukan Anestesi Epidural. Malang : Jurnal Anestesiologi Indonesia. Vol. V., No. 1. 2013
3. Ciani SD, Rossi M, Casati A, Cocco C, Fanelli G. Spinal Anasthesia: an everygreen technique. Acta Biomed. 9:9-17. 2008
4. Bhattacharyya, R., Dutta, B. Postoperative Analgesia with Local Anaesthetic and Opioid Combinations, Using Doubles Space CSE Technique. Indian Journal of Naesthesia; 51(5) : 409-414. 2007
5. Ashburn M.A., Caplan R.A. & Carr D.B. Practice guidelines for acute pain management in the perioperative setting: an updated reported by the American
Society of Anesthesiologiest task force on acute pain management. Anesthesiology, 100:1573-81. 2004
6. Faisal., Tanra, H., Ahmad, R., Bahar, B. Perbandingan Efek Kombinasi Paracetamol-Ketamin dengan Paracetamol-Petidin sebagai Multimodal Analgesia pada Pasca Bedah Seksio Sesarea. Makasar: Fakulas Kedokteran Universita Hasanuddin
7. Sulistia G.G, et al. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2007
8. Alam, J., Oktaliansah, E., Boom, C.E. Perbandingan Penambahan Neostigmin 2 mg/kgBB dengan Fentanil 1µg/kgBB dalam Bupivakain 0,125% sebagai Anestesi Kaudal terhadap Lama Analgesia. Jurnal Anestesi Perioperatif;1(3):135-43. 2013
9. Dewoto HR. 2008. Analgesik Opioid dan Antagonis. In: Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi. 2008
10. Kalant H, Grant DM, Mitchell J. Principle of Medical Farmacology. 7th ed. Canada : Elsevier. 2006
11. Susmita C, Jayanta C, Dipasri B. Intrathecal Tramadol Added to Bupivacaine as Spinal Anesthetic Increases Analgesic Effect of The Spinal Blockade After Major Gynecological Surgeries 2008.
12. Goodman & Gilman. Manual FarmakologidanTerapi. Jakarta: EGC. 2011