Perbandingan Hasil Point of Care Testing (POCT) Glukosa dengan Chemistry Analyzer
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.1.252Keywords:
POCT, chemistry analyzer, glukosa darahAbstract
Latar Belakang: Point of Care Testing (POCT) glukosa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk pemeriksaan kadar glukosa darah yang mudah, otomatis dan praktis. Seiring dengan meningkatnya kasus diabetes melitus, penggunaaan POCT glukosa sebagai alat pengukur glukosa darah juga semakin meningkat. Pada laboratorium klinik, alat pemeriksaan glukosa darah yang telah terstandarisasi adalah chemistry analyzer. Perbedaan metode pengukuran POCT dengan chemistry analyzer mengakibatkan adanya kemungkinan perbedaan hasil pengukuran glukosa pada sampel yang sama dengan kedua alat tersebut.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang atau cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan dalam satu waktu (pada waktu yang bersamaan). Sampel darah yang digunakan adalah darah vena baik untuk pemeriksaan dengan POCT maupun chemistry analyzer. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan hasil pengukuran dengan POCT dan chemistry analyzer.
Hasil: Nilai tengah dari hasil pengukuran glukosa darah dengan menggunakan POCT adalah 133,0 mg/dl dengan interquartile range 44 dan nilai tengah dengan menggunakan chemistry analyzer adalah 106,5 mg/dl dengan interquartile range 31. Pada pemeriksaan dengan POCT didapatkan hasil minimal 70,0 mg/dl dan maksimal 202,0 mg/dl. Adapun hasil minimal dengan chemistry analyzer adalah 74,0 mg/dl dan hasil maksimal 165,0 mg/dl. Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil pemeriksaan glukosa darah dengan menggunakan POCT dan chemistry analyzer (p<0.001 ; uji Wilcoxon)
Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil pemeriksaan glukosa darah dengan menggunakan POCT dan chemistry analyzer.
References
2. Furqon, A., Nurmukhlis, H., & Kasiman, S. 2015. Stabilitas Konsentrasi Glukosa Darah Simpan Jangka Pendek dalam Tabung Berteknologi Pemisah Jel. Available from: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=374755&val=5554&title=Stabilitas%20Konsentrasi%20Glukosa%20Darah%20Simpan%20Jangka%20Pendek%20Dalam%20Tabung%20Berteknologi%20Pemisah%20Jel. [Accessed October 10, 2016].
3. Gupta, M. M., Varshney, H. M., Pandey, S., & Singh, S. 2012. Sensors For Diabetes : Glucose Biosensors By Using Different Newer Techniques : A Review, 6, 28–37. Available from : http://journal.npaa.in/admin/ufile/ 1372744867IJTA_6_28-37.pdf. [Accessed April 05, 2016].
4. Guyton, Arthur C, Hall, John E. 2007. Fisiologi Kedokteran ,Edisi 11. EGC : Jakarta
5. Kahar, H. 2006. Keuntungan Dan Kerugian Penjaminan Mutu Berdasarkan Uji Memastikan Kecermatan (POCT) (Advantage and Disadvantage of Quality Assurance based on Point of Care Testing/POCT), 38–41. Available from : http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-PDF%20Vol%2013-01-11.pdf [Accessed Maret 23, 2016].
6. Khan, A. I., Vasquez, Y., Gray, J., Wians, F. H., & Kroll, M. H. (2006). The variability of results between point-of-care testing glucose meters and the central laboratory analyzer. Archives of pathology & laboratory medicine, 130(10), 1527–32. doi:10.1043/1543-2165(2006)130[1527:TVORBP]2.0.CO;2 Available from : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17090196 [Accessed October 18, 2016].
7. Kassahun, M., Melak, T., & Abebe, M. 2014. Accuracy of Sensocard Glucose Meter : Comparing with Reference Glucose Oxidase Method, 3(2). Available from : http://www.omicsgroup.org/journals/accuracy-of-sensocard-glucose-meter-comparing-with-reference-glucose-oxidase-method-2168-9784.1000162.php?aid=30534 [Accessed Maret 04 2016].
8. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik. Available from: http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/1682/2/BK2011-SEP007.pdf [Accessed Maret 22 2016].
9. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2011. Available from : http://penelitian.unair.ac.id/artikel/ae972928a5c6 eb914bd89db00438c877Unair.pdf [Accessed June 04, 2016].
10. Koseoglu M., Hur A., Atay A., Cuhadar S. 2011. Effects of Hemolysis Interferences on Routine Biochemistry Parameters. 21(1) : 79-85 Available from : http://dx.doi.org/10.11613/BM.2011.015 [Accessed October,11 2016].
11. Kurniawan, Indra. 2010. Diabetes Melitus pada Usia Lanjut. Majalah Kedokteran Indonesia 60(12). Available from : http://indonesia.digitaljournals.org/index. php/idnmed/article/download/511/508 [Accessed June 04, 2016].
12. Lacara, T., Domagtoy, C., Lickliter, D., Quattrocchi, K., Snipes, L., Kuszaj, J., & Prasnikar, M. 2007. Comparison of point-of-care and laboratory glucose analysis in critically ill patients. American journal of critical care : an official publication, American Association of Critical-Care Nurses, 16(4), 336–46; quiz 347. Available from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17595363. [Accessed Maret 23, 2016].
13. Lippi, Giuseppe., Salvagno, Gian L., Montagnana, Martina., Brocco, Giorgio., Guidi, Gian C. 2006. Influence of Hemolysis on Routine Clinical Chemistry Testing. Clinical Chemical Laboratory Medicine. Volume 44, Issue 3, Pages 311–316, ISSN (Online) 1437-4331 Available from : https://www.degruyter.com/view/j/cclm.2006.44.issue-3/cclm.2006.054/cclm.2006.054.xml [Accessed October 11, 2016].
14. Mariady, F., Sugiarto, C., & Sadeli, L. 2013. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Menggunakan Glukometer dan Spektrofotometer Pada Penderita Diabetes Melitus di Klinik Nirlaba Bandung. Available from : http://repository.maranatha.edu/12267/9/1010152_Journal.pdf. [Accessed Maret 12, 2016].
15. Murray, R., Granner, D., & Rodwell, V. 2009. Biokimia Harper. Ed 27. EGC : Jakarta
16. Ndraha, Suzanna. 2014. Diabetes Melitus Tipe 2 dan Tatalaksana Terkini. MEDICINUS, 27(2). Available from : http://cme.medicinus.co/file.php/1/ LEADING_ARTICLE_Diabetes_Mellitus_Tipe_2_dan_tata_laksana_terkini.pdf [Accessed June 04, 2016].
17. Ningsing, Nusrah. 2008. Uji Diagnostik Pengukuran Glukosa Vena dan Kapiler, dan Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Metabolisme Karbohidrat dalam Proses Asuhan Gizi Klinik. Available from : http://www.google.co.id/url?q= http://xa.yimg.com/kq/groups/25167343/1101554261/name/Jurnal.doc&sa=U&ved=0ahUKEwjUpM7fz7DOAhVGP48KHcWnCasQFggYMAE&usg=AFQjCNFcr77_lyNn4F1y6CVQqCAX8Yhzow [Accessed June 04, 2016].
18. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta : Jakarta
19. Rebel, A., Rice, M. A., & Fahy, B. G. 2012. Accuracy of point-of-care glucose measurements. Journal of diabetes science and technology, 6(2), 396–411. Available from : http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid= 3380786&tool=pmc entrez&rendertype=abstract [Accessed Maret 23, 2016].
20. Sudan, K. 2014. Research Article Comparison Between Glucometer And Chemical Analyzer For Measuring Blood. 6 (5), 6610-6613, Available from : http://www.journalcra.com [Accessed April 03, 2016].
21. Tamridho, R. 2010. Rancang bangun alat pengukur kadar gula darah, 1–7. Available from: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249221-R2310100.pdf [Accessed April 05, 2016].
22. Tirimacco, R. 2013. The Evolving Role of Point of Care Testing Point of Care Testing. International Federation of Clinical Chemistry an Laboratory Medicine. Available from : http://www.ifcc.org/media/211776/1. [Accessed Maret 24, 2016].
23. Wardell & Stott. 2009. Point of Care Testing Laboratory Handbook. Doncaster and Bassetlaw Hospital. Availavle from : http://www.dbh.nhs.uk/Library/GeneralDocuments/Laboratory%20Handbook%20-%20Point%20of%20Care.pdf [Accessed Maret 24, 2016].
24. Yap, Albert., Sugiarto, Christine., Sadeli, Lisawati. 2015. Perbandingan Kadar Glukosa Darah Kapiler dengan Kadar Glukosa Darah Vena Menggunakan Glukometer pada Penderita Diabetes Melitus. Available from : http://repository.maranatha.edu/12265/10/1010143_Journal.pdf [Accessed October 11, 2016].