MPLEMENTATION OF NUTRITION CURRICULUM TO UNDERGRADUATE STUDENTS IN FACULTY OF MEDICINE, MATARAM UNIVERSITY
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v2i2.61Abstract
Tujuan Mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum nutrisi untuk mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (FK Unram) Metode Pendidikan ilmu nutrisi untuk mahasiswa FK Unram sebagian besar dituangkan kedalam blok metabolisme dan energi. Penjabaran kurikulum nutrisi dilakukan mulai dari proses pengembangan kurikulum, pelaksanaan dan evaluasi internal. Setiap mahasiswa yang mengikuti blok Metabolisme dan Energi diikutkan dalam studi ini. Persepsi mahasiswa mengenai pelaksanaan kurikulum nutrisi digali melalui kuisioner. Hasil Kurikulum nutrisi dilaksanakan dalam 40 jam pembelajaran. Durasi topik terlama adalah nutrisi klinis (14,5), diikuti patofisiologi (7), nutrisi masyarakat (5,5), nutrisi untuk kesehatan dan pencegahan (4), kemudian masing-masing 3 jam oleh histologi, biokimia dan fisiologi. Tutorial merupakan aktivitas pembelajaran terlama (28), diikuti oleh kuliah (5), skills lab (3), kunjungan lapangan dan laboratorium masing-masing 2 jam. Diantara 61 peserta, 52 (85,24%) mahasiswa merasa bahwa pelaksanaan kurikulum nutrisi telah membantu pemahaman materi dari nutrisi dasar kepada nutrisi klinis. Enam puluh (98,36%) mahasiswa lulus blok Metabolisme dan Energi (nilai ambang: 70). Nutrisi klinis terpilih sebagai topik yang paling disukai oleh 43 (70,49%) diikuti oleh nutrisi masyarakat 8 (13,11%), nutrisi untuk kesehatan dan pencegahan penyakit oleh 7 (11,47%) dan patofisiologi oleh 3 (4,91%) mahasiswa. Sebanyak 41 (67,21%) mahasiswa memilih kunjungan lapangan sebagai aktivitas pembelajaran favorit, diikuti dengan keterampilan medik 8 (13,11%), tutorial 6 (9,83%), kelas laboratorium dan kuliah masing-masing oleh 3 (4,92%) mahasiswa. Student Oral Case Analysis (SOCA) dipilih sebagai metode penilaian terfavorit oleh 52 (85,24%) mahasiswa. Kesimpulan Nutrisi klinis merupakan topik dan tutorial merupakan aktivitas pembelajaran dengan durasi terlama.Sebagian besar mahasiswa merasa bahwa pelaksanaan kurikulum nutrisi telah membantu pemahaman materi dari nutrisi dasar kepada nutrisi klinis.Nutrisi klinis sebagai topik yang paling menarik, kunjungan lapangan merupakan aktivitas pembelajaran yang paling disukai dan SOCA terpilih sebagai metode penilaian yang terpopuler.References
2. Wardoyo EH, BM Syahrizal, D Purnaning, IAE Widiastuti, A Ekawanti,
and MF Wajdi. Introduction of Student Oral Case Analysis (SOCA) to assess
student’s performance in pre-clinical setting in Faculty of Medicine, Mataram University, Cermin Dunia Kedokteran, Agust 2010; 37(6):434-436
3. Taren DL, CA Thomson, NA Koff et al.Effect of an integrated nutrition
curriculum on medical education, student clinical performance, and
student perception of medicalnutrition training. Am J Clin Nutr 2001;73:1107–12
4. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar kompetensi dokter. 2006. Jakarta
5. Pearson TA, EJ Stone, SM Grundy, PE McBride, L van Horn, and BW Tobin. Translation of nutritional sciences into medical education: the Nutrition Academic Award Program. Am J Clin Nutr 2001;74:164–70
6. VanDer Vleuten CPM. The assessment of professional competence:
developments, research and practical implications. Adv Health Sci Educ
1996;1: 41-67
7. Collins J. Medical Education Research: Challenges and Opportunities.
Radiology 2006; 240(3):639–647
8. Molenaar WM, A Zanting, P van Beukelen et al. A framework of
teaching competencies across the medical education continuum. Medical
Teacher. 2009; 31(5):390-396.
9. Epstein RM. Assessment in Medical Education.New England Journal of
Medicine. 2007; 356(4):387-396