Deskripsi Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan terhadap Malaria pada Siswa Sekolah Dasar di Daerah Non Endemis Malaria di Lombok
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v6i2.120Kata Kunci:
malaria, pengetahuan, perilaku, siswa sekolah dasarAbstrak
Latar Belakang: Malaria merupakan mosquito borne-disease yang masih menjadi permasalahan global. Banyak penelitian yang mendukung anak sekolah sebagai agen perubahan karena memiliki potensi untuk menyebarkan pesan kesehatan kepada anak yang lain, anggota keluarga, dan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan setelah sebelumnya telah dilakukan penelitian serupa di daerah endemis malaria di Lombok Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan terkait malaria, sumber informasi tentang malaria serta perilaku dan penggunaan anti-nyamuk terkait penularan malaria pada siswa sekolah dasar di Mataram. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observational dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 5 dan 6 di 4 Sekolah Dasar (SD) di Kota Mataram.
Hasil: Tedapat 128 siswa yang terlibat dalam penelitian ini. Sebesar 92% siswa pernah mendengar istilah malaria dan sumber informasi utama mengenai sakit malaria adalah dari orang tua (46%). Didapat hanya 21,1% siswa yang mempunyai tingkat pengetahuan baik terhadap malaria. Aspek pengetahuan mengenai malaria yang perlu ditingkatkan adalah 1) pendapat mengenai sakit malaria; 2) gejala sakit malaria; 3) penyebab sakit malaria; 4) waktu nyamuk menggigit dan 5) cara pencegahan sakit malaria untuk diri sendiri. Ibu adalah anggota keluarga yang bertanggungjawab menyediakan metode pencegahan gigitan nyamuk di rumah. Sebagian besar rumah tangga menggunakan semprotan pembasmi nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk. Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu dilakukan upaya intervensi berbasis sekolah untuk meningkatkan pengetahuan anak SD mengenai malaria.
Kesimpulan: Pengetahuan anak SD di Kota Mataram tentang malaria sebagian besar tergolong sedang dan baik. Pencegahan malaria terutama dilakukan oleh ibu dengan menggunakan obat nyamuk semprot.
Referensi
2. World Health Organization. Malaria situation in SEAR countries. Switzerland. 2010;.
3. World Health Organization. World malaria report 2011. Switzerland. 2011;.
4. Mitsuda H, Mulyanto, Rizki M, Syahrizal BM, Ferdiana A, Yudhanto D, et al. Malaria Control as A Global Challenge: A Study On Malaria Control Program in Lombok, Indonesia. Mataram: Mataram University Press. 2009;.
5. Okabayashi H, Thongthien P, Singhasvanon P, Waikagul J, Looareesuwan S, Jimba M, et al. Keys to success for a school-based malaria control program in primary schools in Thailand. Parasitology international. 2006;55(2):121–126.
6. Nonaka D, Kobayashi J, Jimba M, Vilaysouk B, Tsukamoto K, Kano S, et al. Malaria education from school to community in Oudomxay province, Lao PDR. Parasitology International. 2008;57(1):76– 82.
7. Onyango-Ouma W, Aagaard-Hansen J, Jensen B. The potential of schoolchildren as health change agents in rural western Kenya. Social science & medicine. 2005;61(8):1711–1722.
8. Bundy D, Lwin S, Osika J, McLaughlin J, Pannenborg C. What should schools do about malaria? Parasitology Today. 2000;16(5):181–182.
9. Mitsuda H, Mulyanto, Suryani D, Cenderadewi M, Wiguna PA, Fathana PB, et al. Epidemiology Survey on Malaria Knowledge and Behabior among Elementary School Childeren in East Lombok. Mataram. Mataram University, Bukkyo University. 2012;.
10. Mitsuda H, Mulyanto, Suryani D, Cenderadewi M, Wiguna PA, Fathana PB, et al. Sustainable Malaria Education: Epidemiology Survey on Malaria Knowledge and Behavior Among Elementary School Children in East Lombok. Kyoto: Bukkyo University. 2012;.
11. Mitsuda H, Mulyanto, Suryani D, Cenderadewi M, Wiguna PA, Fathana PB, et al. School Based Malaria Intervention in East Lombok, Mataram. Bukkyo University and Mataram University. 2013;.