Studi Kasus Kualitatif Pelaksanaan Program Pemberian Makan Bayi dan Anak Lima Puskesmas di Lombok Tengah
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v6i4.150Kata Kunci:
fungsi manajemen, petugas gizi, PMBA, PuskesmasAbstrak
Latar Belakang: Masalah gizi kurang dan buruk dipengaruhi langsung oleh faktor konsumsi pangan dan penyakit infeksi. Dalam melaksanakan upaya perbaikan gizi, tenaga gizi sebagai pengangggung jawab utama berfungsi membantu Kepala Puskesmas mengelola program gizi puskesmas dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pengawasan, dan evaluasi. Standar emas PMBA direkomendasikan karena dapat menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kualitas hidup ibu sesuai dengan Millenium Developments Goals yang keempat dan kelima. Praktik pemberian makan pada bayi dan anak (PMBA) yang optimal merupakan intervensi yang efektif dalam meningkatkan status kesehatan anak dan menurunkan kematian anak.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif yang dijelaskan secara deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah 5 orang petugas gizi di lima Puskesmas Kabupaten Lombok Tengah. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview).
Hasil: Puskesmas telah melaksanakan program PMBA untuk mengatasi masalah gizi balita. Fungsi manajemen petugas gizi terhadap Program Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak adalah membuat pelatihan konseling bagi kader dan membuat kelas ibu hamil KEK, kelas gizi bagi balita. Keterbatasan kualitas(keterampilan konseling) dan kuantitas(jumlah) SDM (petugas gizi dan kader) dan sarana prasarana masih menjadi masalah di Puskesmas. Sampai saat ini belum ada kegiatan monev yang dilakukan oleh petugas gizi Puskesmas mengenai kegiatan terkait PMBA.
Kesimpulan: Kegiatan PMBA masih belum menjadi salah satu prioritas utama di Puskesmas
Referensi
Indonesia; 2007.
2. Handoko TH. Manajemen. 2nd ed. Yogyakarta: BPFE; 2003.
3. Hasibuan MSP. Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara; 2007.
4. Limawan. Inisiasi Menyusui Dini dan Pemberian ASI Secara Eksklusif. Klaten: Kabid Kesmas Dinkes Klaten; 2014.
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Strategi Peningkatan Makanan Bayi dan Anak (PMBA). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2010.
6. Nuryanto. Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Semarang: Universitas Diponegoro; 2016.
7. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Penyelenggaraan Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.
8. Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA. Panduan Fasilitator: Modul Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.
9. UNICEF. Global Strategy for Infant and Young Child Feeding. Geneva: World Health OrganisationUNICEF; 2003.
10. Rokhmah, et al . Metode Penelitian Kualitatif. Jember: Jember University Press; 2011.
11. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan, Serta Sarana dan Prasaran Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan Tahun Anggaran 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.