Analisis Kualitatif Penggunaan Rhodamin B pada Saus Cilok di Pedagang Kaki Lima Se-Kota Mataram.
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.1.258Kata Kunci:
Rhodamin B, Saus, Pedagang Kaki Lima, Easy Tes Kit Rhodamin BAbstrak
Latar belakang: Rhodamin B merupakan salah satu pewarna sintetik yang menghasilkan warna merah jika dalam larutan. Penggunaannya dalam makanan telah dilarang oleh Pemerintah. Namun, menurut beberapa penelitian terdahulu pada beberapa makanan, Rhodamin B telah ditemukan positif terdapat pada sejumlah makanan. Salah satu contohnya adalah saus.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang (cross sectional). Penelitian ini menggunakan data laboratorium berupa kandungan Rhodamin B pada saus cilok yang dijual oleh pedagang kaki lima seKota Mataram. Sampel saus diambil dengan teknik convience sampling. Teknik yang digunakan untuk uji sampel adalah teknik uji dengan Tes Kit dengan merek Easy Tes Kit.
Hasil: Dari 92 sampel saus yang diambil dari pedagang kaki lima se-Kota Mataram dan dilakukan pengujian didapatkan tidak ada sampel yang mengalami perubahan warna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada satupun saus yang dijual oleh pedagang kaki lima mengandung Rhodamin B.
Kesimpulan: Secara kualitatif dengan menggunakan tes kit (easy test kit) pada saus cilok yang dijual oleh pedagang kaki lima se-Kota Mataram menunjukkan tidak satu pun saus tersebut mengandung Rhodamin B
Referensi
2. Badan pengawas obat dan makanan. Sentra informasi keracunan Nasional. 2011. Available at : http://ik.pom.go.id/v2012/wpcontent/uploads/2011/11/Bahaya-Rhodamin-B-sebagai-Pewarna-padaMakanan.pdf (diakses 14 Maret 2016)
3. Cindaya, NJ. Analisis kualitatif penggunaan rhodamin B pada terasi di pasar tradisional se-kota mataram. Universitas Mataram. 2015.
4. Dahlan, S. Besar sampel dan cara pengambilan sampel. Salemba Medika : Jakarta. 2013.
5. Indonesia. Menteri kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :239/men.kes/per/v/85 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya. 1985. Available at : http://www2.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/Kosmetik%20165-170edit.pdf, (diakses 14 Maret 2016)
6. Koswara S. Pewarna Pangan. Ebook pangan. Teknologi Pangan Unismus. 2006. available at : http://tekpan.unimus.ac.id/?page_id=647
7. Kulkarni. Et. Al. Synthetic food colors - are they safe?. International journal of research –granthaalayah. 2014. Pp 1-5. Available at : http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/38114098/06_IJRG14_CC11_20.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1468540019&Signature=XhDLnuzu7l8lZuy8V%2Bqse4HLW8M%3D&response-contentdisposition=attachment%3B%20filename%3DSynthetic_Food_Colors_-_Are_They_Safe.pdf
8. Kumar, V. et all. Buku Ajar Patologi Robbins. Ed 7, vol 1. Alih bahasa : Prasetyo, A dkk. EGC : Jakarta. 2013.
9. Majid, Abdul. Cara membuat saus. Aneka Ilmu : Semarang. 2008.
10. Maryanti, S.A. dkk. Rhodamine B Triggers Ovarian Toxicity Through Oxidative Stress. Cukurova Medical Journal. 2014. vol 39. Available at : http://cu.dergipark.gov.tr/download/article-file/47113
11. Mayori, R dkk,. Pengaruh Pemberian Rhodamin B Terhadap Struktur Histologis Ginjal Mencit Putih (Mus musculus L.). Jurnal Biologi Universitas Andalas. 2013. Vol 2(1). Pp 43-49. Available at: http://jbioua.fmipa.unand.ac.id/index.php/jbioua/article/view/37/34
12. Murti, Bhisma. Populasi, sampel dan pemilihan subyek. Universitas Sebelas Maret. 2015. [pdf] available at: http://fkm.malahayati.ac.id/wpcontent/uploads/2015/12/Populasi-Sampel-Prof-Bhisma-Murti.pdf
13. Prabowo, I.E, dkk. Sensor kimia bentuk stik menggunakan reagen Zn(Cns)2 untuk mendeteksi rhodamin B dalam sampe makanan. Jurnal Universitas Airlangga. 2013. Vol 1(1). Pp : 1-15. Available at : http://journal.unair.ac.id/download-fullpapersMINI%20JURNAL%20fix.pdf
14. Pramono, B. Pengaruh Rhodamin B Peoral Dosis Bertingkat Selama 12 Minggu Terhadap Histopatologi Hepar Tikus Wistar. Laporan akhir hasil penelitian: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2013.
15. Purnama, S. Pengaruh Rhodamin B Peoral Dosis Bertingkat Selama 12 Minggu Terhadap Histomorfometri Limpa : studi [ada diameter folikel pulpa putih, diameter centrumgerminativum dan jarak zona marginalis limpa tikus wistar. Universitas Diponegoro. 2013.
16. Putra, I. R., dkk. Gambaran zat pewarna merah pada saus cabai yang terdapat pada jajanan yang dijual di sekolah dasar negeri kecamatan padang utara. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014. Vol 3 (3). Pp : 297-303 available at : http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/108 (diakses 14 Maret 2016)
17. Rohmah, N. Kajian Kemanan Pangan Pentol Cilok Di Desa Blawirejo Kecamatan Kedungpring Lamongan. Jurnal Tata Boga. 2013. Vol 2 (1): 58-65, available at : http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnaltataboga/article/view/1139 (diakses 14 Maret 2016)
18. Santa Cruz. Material Safety Data Sheet of Rhodamine B. Available from;
URL : http://datasheets.scbt.com/sc-203756.pdf.
19. Silalahi, J. Dan Rahman, F. Analisis Rhodamin B pada jajanan anak Sekolah Dasar di Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatra Utara. J Indon Med Assoc. 2011. Vol 61 (7). Pp : 293-298
20. Utami, N.R. Uji sensitivitas kertas saring untuk identifikasi pewarna rhodamin b pada makanan jajanan. Unnes Journal of Public Health. 2013. Vol 2(2) available at : http://journal.unnes.ac.id/artikel_sju/ujph/2995 (diakses 20 Maret 2016)
21. Utami, W dan Suhendi, A. Analisis Rhodamin B dalam jajanan pasar dengan metode kromatografi lapis tipis. Jurnal penelitian sains dan teknologi. 2009. Vol 10(2). Pp : 148-155
22. Widigdo, H. P.. Karakteristik sosial ekonomi pedagang kaki lima di UPTD pasar ngemplak kabupaten tulung agung. E-journal UNESA Swara Bumi. 2013. Vol 2(1). Pp : 117-123. Available at : http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/855 (diakses 14 Maret 2016)