Karakteristik Astrositoma di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v10i4.609Kata Kunci:
Astrositoma, Indonesia, kejadian, usia, lokasi, Jenis kelaminAbstrak
Astrositoma adalah tumor otak primer yang berasal dari sel astrosit. Studi dilakukan dengan metode telaah literatur ilmiah dari berbagai sumber seperti google search dan google scholar dengan kata kuci yang relevan seperti “prevalensi astrositoma di indonesia”, “kejadian astrositoma di indonesia”, “prevalence astrositoma in indonesia”, dan “epidemiology primery brain tumor in indonesia”. Setelah membaca judul dan abstrak artikel yang ditemukan, didapatkan sebanyak lima artikel penelitian yang sesuai dengan kriteria.. Dari studi literatur ini didapatkan sebanyak 269 kasus astrositoma di beberapa rumah sakit di Indonesia tahun 2007-2018.
Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2007–2009 astrositoma paling banyak ditemukan pada pasien usia 20–34 tahun. Tahun 2010–2012 astrositoma paling banyak ditemukan pada pasien usia 31–40 tahun. Dan pada tahun 2013-2016 astrositoma paling banyak ditemukan pada pasien usia 46 hingga 55 tahun. Sedangkan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2016 astrositoma paling banyak ditemukan pada pasien berusia 20-29 tahun.
Astrositoma di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2007-2009 paling banyak berlokasi di frontal, tahun 2010-2012 paling banyak berlokasi di hemisfer serebri, dan tahun 2013-2016 paling banyak berlokasi di serebelum. Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo astrositoma paling banyak berlokasi di frontotemporal. Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung astrositoma lebih sering ditemukan pada laki–laki sedangkan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo astrositoma lebih banyak ditemukan pada pasien perempuan
Referensi
2. Mescher, Anthony L. Junquera's Basic Histology Text and Atlas, 13th Edition. New York : McGraw-Hill Education, 2013.
3. American Brain Tumor Association. Astrocytoma. www.abta.org. [Online] 2020. https://www.abta.org/tumor_types/astrocytoma/#:~:text=Location%3A,brainstem%2C%20and%20the%20spinal%20cord..
4. Greenberg, Mark S. Handbook of Neurosurgery Ninth Edition. New York : Thieme, 2020.
5. Incidence and Relative Survival of Anaplastic Astrositoma. Smoll, Nicolas R. and Hamilton, Brett. 1014, Neuro-Oncology, pp. 1400-1407.
6. Oligodendroglioma. Tork, Craig A and Atkinson, Christopher. 2021, StatPearl.
7. The Coincidence Between Increasing Age, Immunosuppression, and the Incidence of Patient With Glioblastoma. Ladomersky, Erik, et al. 2019, Front. Pharmacol.
8. Ostrom, Quinn T., et al. The Epidemiology of Glioma in Adults: a "State of the Scince" Review. s.l. : Oxford University Press, 2014, pp. 896-913.
9. Risk Factor for Gliomas. An Extensive Review. Florian, I.S, Ungreanu, G. and Berce, C. 2013, Romanian Neurosurgery, pp. 5-21.
10. Gambaran Pasien Astrositoma Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Lokasi Tumor, Manifestasi Klinis, Diagnosis Histopatologis, dan Jenis Terapi di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung Periode 2013-2016. Nugraha, Arfan Bagja, Hamidah, Endah and Suryosubianto. 2017, pp. 1-13.
11. Clinical Characteristics an Histopathology of Brain Tumor at Two Hospital in Bandar Lampung. Sari, EDY, Windarti, I and Wahyuni, A. 2013, juke.kedokteran.unila.ac.id, pp. 48-56.
12. Mutmainna, A. Ika Sari. Karakteristik Pasien Astrositoma di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar Periode Januari-Desember 2016. digilib.unhas.ac.id. [Online] 2017.
13. Epidemiology of primary brain tumors in dr. Kariadi Hospital. Ardhini, Rahmi and Tugasworo, Dodik. 2019, E3S W eb of Conferences.
14. Gambaran Klinikopatologi Tumor Glia Tahun 2014-2018 di RSUP Sanglah Denpasar. Parastuta, I Kadek Yana, et al. 2020, Jurnal Medika Udayana, pp. 7-11.