Sebuah Komplikasi Kolesistitis : Empiema dan Hidrops Kandung Empedu

Penulis

  • Annisa Risqi Amaliya Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Rika Kamila Salsabila Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
  • Teguh Budi Wicaksono Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
  • Steven Christian Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
  • Gina Aulia Azizaturrahmah Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
  • Ghina Shadrina Rienti Sepestian Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
  • Yusra Pintaningrum Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v12i4.985

Kata Kunci:

Kolesistitis, Hidrops, Mukokel, Kandung Empedu, Empiema

Abstrak

Kolesistitis akut atau peradangan akut pada kandung empedu, umumnya disebabkan oleh obstruksi batu empedu. Dua komplikasi utama yang mungkin terjadi adalah empiema dan hidrops kandung empedu. Empiema kandung empedu didefinisikan sebagai akumulasi pus di kandung empedu, yang terjadi akibat infeksi bakteri berlanjut.. Di sisi lain, hidrops kandung empedu adalah kondisi di mana cairan serosa menumpuk di kandung empedu, biasanya akibat obstruksi kronis. Artikel ini memberikan gambaran umum tentang kedua kondisi tersebut, termasuk etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, diagnosis, dan penanganannya. Penekanan diberikan pada pentingnya diagnosis dini  dan tatalaksana yang tepat guna meminimalkan morbiditas dan mortalitas. Prognosis hydrops dan empiema kandung empedu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia dan kondisi kesehatan mendasar.

Referensi

Ambe, P. C., Jansen, S., Macher-Heidrich, S., & Zirngibl, H. (2016). Surgical management of empyematous cholecystitis: a register study of over 12,000 cases from a regional quality control database in Germany. Surgical Endoscopy, 30(12), 5319–5324. https://doi.org/10.1007/s00464-016-4882-1

Gomes, M. J. de A., Figueiredo, B. Q. de, Menezes, A. G. G. de, Machado Júnior, Á. N., Carvalho, B. C. U., Roehrs, D. D., Loureiro, L. S., Nunes, N. A. S., Borges, C. A., & Machado, K. S. (2022). Acute cholecystitis: diagnosis, complications and therapy: an integrative literature review. Research, Society and Development, 11(15), e322111537469. https://doi.org/10.33448/rsd-v11i15.37469

Jones, M. W., & Deppen, J. G. . (2023). Gallbladder Mucocele. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513282/

Kashyap, S., Mathew, G., & King, K. C. (2023). Gallbladder Empyema. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459333/

Kereh, D. S., Lampus, H., Sapan, H. B., & Loho, L. L. (2015). Hubungan Antara Jenis Batu Dan Perubahan Mukosa Kandung Empedu Pada Pasien Batu Kandung Empedu. Jurnal Biomedik (JBM), 7(3). https://doi.org/10.35790/jbm.7.3.2015.10441

Khothsymuong, R. R., & Kaminski, J. (2004). Gallbladder Hydrops. Journal of Diagnostic Medical Sonography, 20(4), 256–259. https://doi.org/10.1177/8756479304266949

Lam, R., Zakko, A., Petrov, J. C., Kumar, P., Duffy, A. J., & Muniraj, T. (2021). Gallbladder Disorders: A Comprehensive Review. Disease-a-Month, 67(7), 101130. https://doi.org/10.1016/j.disamonth.2021.101130

Le, Z. H. M., Dowling, L., & Ranasinghe, S. M. (2023). A Rare Case of Calculous Gallbladder Hydrops Presenting With Atypical Abdominal and Urinary Symptoms. Cureus. https://doi.org/10.7759/cureus.40016

Mayumi, T., Okamoto, K., Takada, T., Strasberg, S. M., Solomkin, J. S., Schlossberg, D., Pitt, H. A., Yoshida, M., Gomi, H., Miura, F., Garden, O. J., Kiriyama, S., Yokoe, M., Endo, I., Asbun, H. J., Iwashita, Y., Hibi, T., Umezawa, A., Suzuki, K., … Yamamoto, M. (2018). Tokyo Guidelines 2018: management bundles for acute cholangitis and cholecystitis. Journal of Hepato-Biliary-Pancreatic Sciences, 25(1), 96–100. https://doi.org/10.1002/jhbp.519

Mehta, V., Yarmish, G., Greenstein, J., & Hahn, B. (2016). Gallbladder Empyema. The Journal of Emergency Medicine, 50(6), 893–894. https://doi.org/10.1016/j.jemermed.2016.03.028

Puylaert, J. (n.d.). Gallbladder obstruction. Radiology Assistant, Medical Center Haaglanden in the Hague and Academical Medical Center in Amsterdam, the Netherlands. https://radiologyassistant.nl/abdomen/biliary-system/lk-jg

Sharma, R., Stead, T. S., Aleksandrovskiy, I., Amatea, J., & Ganti, L. (2021). Gallbladder Hydrops. Cureus. https://doi.org/10.7759/cureus.18159

Villavicencio Kim, J., & Wu, G. Y. (2022). Update on Sphincter of Oddi Dysfunction: A Review. Journal of Clinical and Translational Hepatology, 10(3), 515–521. https://doi.org/10.14218/JCTH.2021.00167

Diterbitkan

2023-12-31

Cara Mengutip

Amaliya, A. R., Rika Kamila Salsabila, Teguh Budi Wicaksono, Steven Christian, Gina Aulia Azizaturrahmah, Ghina Shadrina Rienti Sepestian, & Yusra Pintaningrum. (2023). Sebuah Komplikasi Kolesistitis : Empiema dan Hidrops Kandung Empedu. Baphomet University : Situs Slot Online Gacor Terbaik Hari Ini Server Thailand Gampang Maxwin 2024, 12(4), 429–433. https://doi.org/10.29303/jku.v12i4.985

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama