Hubungan antara Diabetes Melitus dengan Penyakit Arteri Perifer (PAP) Melalui Pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI) pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit di Mataram
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.133Keywords:
Diabetes Melitus, Penyakit Arteri Perifer, Ankle Brachial IndexAbstract
Latar Belakang: Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit kardiovaskuler dan degeneratif saat ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara lokal, nasional, regional, dan global, salah satunya adalah diabetes melitus. International Diabetes Federation (IDF) menyatakan bahwa lebih dari 371 juta orang di dunia yang berumur 20-79 tahun menderita diabetes. Indonesia merupakan negara urutan ke-7 dengan prevalensi diabetes tertinggi. Salah satu komplikasi dari diabetes melitus adalah komplikasi makrovaskuler yang mempunyai gambaran histopatologis berupa aterosklerosis yang akan menjadi prediktor utama terjadinya penyakit arteri perifer (PAP). Skrining awal PAP sangatlah penting. Keparahan PAP dapat dinilai dengan nilai Ankle Brachial Index (ABI). ABI merupakan prosedur pemeriksaan non invasive dan sederhana untuk mendeteksi kemungkinan adanya PAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara diabetes melitus dengan nilai ankle brachial index (ABI).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan metode crosssectional. Pengambilan sampel dilakukan di RSUD Provinsi NTB, Rumah Sakit Risa Sentra Medika Mataram dan Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram. Terdapat 105 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, kemudian dilakukan pengukuran ABI. Kadar gula darah didapatkan melalui hasil pemeriksaan laboratorium.
Hasil: Dari 105 sampel terdapat 38 (36,2%) mengalami diabetes melitus, 26 (24,8%) ABI tidak normal. Uji Chi Square diabetes melitus dengan ABI (p = 0,781). Uji Rasio Prevalensi diabetes melitus dengan ABI (RP = 1,102).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara diabetes melitus dengan penyakit arteri perifer melalui pemeriksaan ankle brachial index. Seseorang dengan diabetes melitus memiliki risiko 1,102 kali untuk memiliki nilai ABI yang tidak normal.
References
2. Kemenkes. Diabetes Melitus Penyebab Kematian Nomor 6 di Dunia: Kemenkes Tawarkan Solusi CERDIK Melalui Posbindu, 2013. http://depkesgoid. 2016;Available from:(http://depkes.go.id/index.php?vw=2&pg=SearchPage&kyw=CERDIK.
3. Anderson PS. Patofisiologi konsep klinis prosesproses penyakit. Alih Bahasa Peter A Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. 1995;.
4. Kemenkes. Dasar Riset Kesehatan (RISKESDAS) 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan. 2013;.
5. Tama BA, Rodiyatul F, Hermansyah H. An early detection method of type-2 diabetes mellitus in public hospital. TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control). 2011;9(2):287–294.
6. Riskesdas. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) NTB 2007. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI. 2008;.
7. Hiatt, WR. In: Cecil Medicine, 23rd, editor. Atherosclerotic peripheral arterial disease. In: Arend WP. New York: Elsevier; 2008.
8. Potier L, Khalil CA, Mohammedi K, Roussel R. Use and utility of ankle brachial index in patients with diabetes. European Journal of Vascular and Endovascular Surgery. 2011;41(1):110–116.
9. Makhdoomi K, Mohammadi A, Yekta Z, Aghasi MR, Zamani N, Vossughian S. Correlation Between Ankle-Brachial Index and Microalbuminuria in Type 2 Diabetes Mellitus. Iranian journal of kidney diseases. 2013;7(3):204.
10. Murabito JM, D’agostino RB, Silbershatz H, et al. Intermittent Claudication: A Risk Profile from the Framingham Heart Study. Circulation 96. 2008;p.44–49.
11. Rhee SY, Guan H, Liu Z, Cheng SWk, Waspadji S, Palmes P, et al. Multi-country study on the prevalence and clinical features of peripheral arterial disease in Asian type 2 diabetes patients at high risk of atherosclerosis. Diabetes. 2006;55:A225.
12. Al Zahrani H, Al Bar H, Bahnassi A, Abdulaal A. The distribution of peripheral arterial disease in a defined population of elderly high-risk Saudi patients. International angiology: a journal of the International Union of Angiology. 1997;16(2):123–128.
13. Dahlan S. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan 3th ed. Jakarta: Salemba Medika. 2013;.
14. Anggraini D, Hidayat W. Korelasi Kadar Gula Darah Dengan Nilai Angkel Bracial Indeks (Abi) Pasien Diabetes Melitus Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2013. ’AFIYAH. 2014;1(1).
15. Putri AD. Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung. Universitas Kristen Maranatha; 2010.
16. Xu D, Li J, Zou L, Xu Y, Hu D, Pagoto SL, et al. Sensitivity and specificity of the ankle—brachial index to diagnose peripheral artery disease: a structured review. Vascular Medicine. 2010;15(5):361–369.
17. Hans T. Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang diabetes. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2007;.
18. Hirsch AT, Murphy TP, Lovell MB, Twillman G, Treat-Jacobson D, Harwood EM, et al. Gaps in public knowledge of peripheral arterial disease: the first national PAD public awareness survey. Circulation. 2007;116(18):2086–2094.
19. Thendria T, Toruan IL, Natalia D. Hubungan Hipertensi dan Penyakit Arteri Perifer Berdasarkan Nilai Ankle Brachial Index. eJournal Kedokteran Indonesia. 2014;.
20. Chen YW, Wang YY, Zhao D, Yu CG, Xin Z, Cao X, et al. High prevalence of lower extremity peripheral artery disease in type 2 diabetes patients with proliferative diabetic retinopathy. PLoS One. 2015;10(3):e0122022.
21. LeMone BKBG P. Medical Surgical Nursing Critical Thinking in Client Care. Pearson Education Canada. 2011;.
22. Escobedo J, Rana JS, Lombardero MS, Albert SG, Davis AM, Kennedy FP, et al. Association between albuminuria and duration of diabetes and myocardial dysfunction and peripheral arterial disease among patients with stable coronary artery disease in the BARI 2D study. In: Mayo Clinic Proceedings. vol. 85. Elsevier; 2010. p. 41–46.
23. Smith FB, Lee AJ, Price JF, van Wijk MC, Fowkes FGR. Changes in ankle brachial index in symptomatic and asymptomatic subjects in the general population. Journal of vascular surgery. 2003;38(6):1323–1330.
24. Bartholomew JR, Olin JW. Pathophysiology of peripheral arterial disease and risk factors for its development. Cleveland Clinic journal of medicine. 2006;73:S8–14.