Hubungan Tingkat Pruritus dengan Tingkat Keparahan Lesi Skabies pada Santri di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Gunungsari Nusa Tenggara Barat Tahun 2015

Penulis

  • Khalida Failasufi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Yunita Hapsari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Wahyu Sulistya Affarah Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v6i2.1.235

Kata Kunci:

Skabies, tingkat pruritus, tingkat keparahan lesi.

Abstrak

Latar Belakang: Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei varian hominis. Gejala klinis utama pada skabies adalah rasa gatal. Gatal semakin hebat pada malam hari dan menyebabkan gangguan pada tidur. Sensitivitas alergi terhadap tungau maupun produk tungau memiliki peranan penting dalam menyebabkan pruritus dan menimbulkan lesi di bagian tubuh yang terkena tungau. Lesi skabies ditandai dengan adanya terowongan, papul /nodul skabies pada kulit penderitanya. Rasa gatal yang hebat menyebabkan santri akan sering melakukan garukan sehingga seiring bertambahnya penyebaran tungau melalui migrasi akibat garukan, rasa gatal dan lesi akan menjadi meluas di tubuh. 

Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel berjumlah 94 santri. Data diperoleh melalui observasi dan pembagian kuesioner kepada responden. pengolahan data dan dianalisis menggunakan uji chi-square.

Hasil: Didapatkan santri dengan tingkat pruritus ringan sebanyak 2 orang (2,13%), sedang 71 (75,53%) dan berat 21 (22,34%). Santri dengan tingkat keparahan lesi ringan sebanyak 57 (60,64%), sedang 27 (28,72%) dan berat 10 (10,64%). Santri dengan tingkat pruritus sedang dengan tingkat keparahan lesi ringan berjumlah 50 (87,72%), keparahan lesi sedang 20 (74,07%)  dan keparahan lesi berat 3 (30%). Santri dengan tingkat pruritus berat dan tingkat keparahan lesi ringan berjumlah 7 (12,28%), keparahan lesi sedang 7 (25,93%)  dan keparahan lesi berat 7 (70%). Analisis data menggunakan uji Chi-square diperoleh p=0,000 pada hubungan tingkat pruritus dengan tingkat keparahan lesi.

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pruritus dengan tingkat keparahan lesi skabies pada santri di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Kapek Gunungsari NTB tahun 2015.

Referensi

1. Walton, S., Currie, B., 2007. Problems in Diagnosing Scabies, a Global Disease in Human and Animal Populations. Clinical Microbiology Reviews. Available from : http://www.ncbi.nlm.nih.gov ( Accessed : 2015, June 12 )

2. Sistri, S.Y., 2013. Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta. Skripsi. Available from : http://eprints.ums.ac.id ( Accessed: 2015, September 12 ).

3. Stone, S.P., Jonathan, N.G., Rocky, E.B., (2008). In: Fitzpatrick,s .Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York: McGraw-Hill, pp. 2030-31

4. Akmal, S.C., Semiarty, R., Gayatri., 2011. Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pendidikan Islam Darul Ulum, Palarik Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 201. Artikel penelitian. Available from : http://jurnal.fk.unand.ac.id (Accessed : 2015, Desember 12)

5. Muzakir., 2008. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Scabies Pada Pesantren Di Kabupaten Aceh Besar. Tesis. Available from :http://repository.usu.ac.id ( Accessed: 2015,Agust 12)

6. Leone, P.A., 2008. Pubic Lice And Scabies. Dalam : Holmes KK, Sparling PF, Stamm WE, Piot P, Wasserheit JN, Corey L, dkk, editor. Sexually transmitted diseases. Edisi ke-4. Volume 1. China: McGrawHill; h. 839-51

7. Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan,1st. Jakarta: Rineka Cipta

8. Wolff, Klaus., & Johnson, R. A., 2009. Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology. New York: McGraw Hill.

9. Harahap, M., 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates : Jakarta.

10. Sudarsono., 2011. Pengaruh Skabies Terhadap Prestasi Belajar Santri di Sebuah Pesantren Di Kota Medan. Tesis. Available from : http://repository.usu.ac.id (Accessed: 2015, Agust 22)

11. Zayyid, M.., Saadah, M.S., Adil, R., Rohela, A.R., et al., 2010. Prevalence Of Skabies And Head Lice Among Children In A Welfare Home In Pulau Pinang, Malaysia . Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed. (Accessed : 2015, sept 25)

12. Rakhmawati, D., dkk., 2012. Crusted Scabies. Laporan Kasus. Available from : http://eprints.ums.ac.id. (Accessed: 2015, Jun 12).

13. Brenaut, E., Garlantezec, R., Talour, K., and Misery, L., 2013. Itch Characteristics in Five Dermatoses: Non-atopic Eczema, Atopic Dermatitis, Urticaria, Psoriasis and Scabies. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed. (Accessed : 2015, Oct 7)

14. Brown, R.G., Tony, B., et al., 2008. Lecture Notes Dermatology. 8th ed. Yogyakarta: Erlangga

Diterbitkan

2017-08-30

Cara Mengutip

Failasufi, K., Hapsari, Y., & Affarah, W. S. (2017). Hubungan Tingkat Pruritus dengan Tingkat Keparahan Lesi Skabies pada Santri di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Gunungsari Nusa Tenggara Barat Tahun 2015. Baphomet University : Situs Slot Online Gacor Terbaik Hari Ini Server Thailand Gampang Maxwin 2024, 6(2.1). https://doi.org/10.29303/jku.v6i2.1.235

Terbitan

Bagian

Penelitian

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>