HUBUNGAN PEMBERIAN MP-ASI (BUBUR SUSU) TERHADAP STATUS GIZI BALITA USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEMBATAN KEMBAR KABUPATEN LOMBOK BARAT
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.1.289Kata Kunci:
MP-ASI,Bubur Susu, Balita dan Status Gizi.Abstrak
Latar belakang :Makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang diberikan pada usia 6-24 bulan untuk mencukupi kebutuhan gizi balita.Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini maupun terlambat akan menyebabkan bayi rentan mengalami penyakit infeksi, alergi, kekurangan gizi, dan kelebihan gizi, sehingga dapat menyebabkan malnutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola pemberian MP-ASI pada balita yang tidak sesuai umurnya juga berisikomengalami gizi buruk.
Tujuan :Untuk mengetahui hubungan kebiasaan pemberian MP-ASI (Bubur Susu) terhadap status gizi balita usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Jembatan Kembar Kabupaten Lombok Barat.
Metode :Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang menggambarkan hubungan kebiasaan pemberian MP ASI (bubur susu) dengan status gizi balita. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 responden.
Hasil : Status gizi balita paling banyak berdasarkan BB/U yaitu gizi baik 49 orang (96,1 %), berdasarkan PB/U yaitu gizi normal47 orang (92,2 %), berdasarkan BB/PB yaitu gizi normal 49 orang (96,1 %). Hasil uji chi-square diperoleh nilai p ≥ 0,05, sehingga tidak didapatkan adanya hubungan antara tingkat pemberian MP-ASI (frekuensi, porsi dan komposisi)terhadap status gizipada balita usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Jembatan Kembar.
Kesimpulan :Tidak terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan pemberian MP-ASI (Bubur Susu) terhadap status gizi balita usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Jembatan Kembar Kabupaten Lombok Barat.
Referensi
2. Chairani, K. Alasan Ibu Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini dengan Pendekatan Teori Health Belief Model di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2013. FKIK UIN. Jakarta. 2013
3. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Dirjen Bina Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan. Jakarta. 2004
4. Ginting, Daulat., S, Nanan., S, Hadyana. Pengaruh Karakteristik, Faktor Internal Dan Eksternal Ibu Terhadap Pemberian MP-ASI Dini pada Bayi Usia < 6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Barus Jahe Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Universitas Padjajaran.Bandung. 2012
5. Gulo, M. J., Nurmiyati. T. Hubungan Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Bayi Usia 6-24 Bulan di Puskesmas Curug Kabupaten Tangerang. Jurnal Bina Cendekia Kebidanan. Tangerang. 2015
6. Hakim, A. Pemberian MP-ASIdan Status Gizi Bayi Usia 6-24 Bulan Berdasarkan Indeks Bb/U di Desa Ban Kecamatan Kubu. Jurnal Universitas Udayana. 2014. Availaible at: https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1002006201-1-Jurnal%20akmal%20hakim.pdf.[Accessed 15 Agustus 2016].
7. Irfan, A.J., & Manurung, S. 2014. Metode Penelitian Bisnis (Konsep & Aplikasi). Medan: UMSU PRESSm
8. Lusiana, N., Andriyani, R., Megasari, M. Buku Ajar: Metode Penelitian Kebidanan. Edisi 1. Yogyakarta: Deepublish. 2015
9. Mufida, L., Widyaningsih, T. D., Maligan, J. M.. Prinsip Dasar MPASI untuk Bayi Usia 6-24 Bulan. Jurnal Pangan dan Agroindustri Universitas Brawijaya Malang, Vol. 3 No 4. 2015. p.1646-165. Available at:http://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/viewFile/290/300..[Accessed 15 januari 2017].
10. Notoadmodjo. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2010
11. Profil Kesehatan Nusa Tenggara Barat Tahun 2015. Available at: www.depkes.go.id/resources/...KAB.../5201_NTB_Kab_Lombok_Barat_2015.pdf
12. Rahmawati, R. Gambaran pemberian MP-ASI pada bayi usia kurang dari 6 bulan di wilayah kerja puskesmas kecamatan pesanggrahan jakarta selatan tahun 2014. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014
13. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013. Available at: http:// www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf. [Accessed 15 Agustus 2016].
14. Rohmani, A. Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Pada Anak Usia 1-2 Tahun Di Kelurahan Lamper Tengah Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Jurnal FIK Universitas Muhammadiyah Semarang. 2010. Available at: http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/774. [Accessed 10 Desember 2016].
15. Sakti, R. E, Hadju, V., & Rochimiwati, S.N. 2013. Hubungan Pola Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makassar. Jurnal Universitas Hasanudin. 2013.Available at: http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5480/JURNAL_MKMI_%20RISKY%20EKA%20SAKTI%20(K21109274).pdf?sequence=1. [Accessed 15 Agustus 2016].
16. Sulistyorini, D.Hubungan Antara Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan Status Gizi Balita Usia 7-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2015
17. Wargiana, R. et al., 2012. Hubungan Pemberian MP-ASI Dini dengan Status Gizi Bayi Umur 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember ( The Correlation Between Giving Early Complementary Breastfeeding And Level Baby Nutrition 0-6 Month In Work Area Of Rowotengah Community Health Center In Jember ). 2012.pp.6–11. Skripsi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Available at: http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/10138/Risa%20Wargiana%20-%20062310101005_1.pdf?sequence=1. [Accessed 15 Agustus 2016].
18. Yulianti, J. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Praktem Pemberian Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan di Puskesmas Karang Malang Kabupaten Sragen. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010