Korelasi antara Dosis Eksposur Timbal dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Serum pada Wistar (Rattus norvegicus)
DOI:
https://doi.org/10.29303/jku.v1i1.48Kata Kunci:
timbal, paparan akut, dosis, ureum, kreatininAbstrak
Latar Belakang: Udara bersih sulit ditemukan akhir-akhir ini, terutama di kota-kota besar dimana industri dan kendaraan bermotor berkontribusi terhadap polusi udara. Hampir sekitar 85% polusi udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Salah satu kontaminan yang dihasilkan adalah timbal. Timbal yang menumpuk di dalam jaringan tubuh akan menyebabkan gangguan terutama pada sistem urinarius (ginjal), hati, sistem hematopoetik, kardiovaskular, dan sistem reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dosis paparan timbal dengan kadar serum ureum dan kreatinin pada tikus wistar (Rattus norvegicus).
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental sederhana yang disebut post-test only control group design. Penelitian ini diikuti oleh 6 kelompok penelitian, yaitu 4 untuk kelompok perlakuan dan 2 untuk kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan, pertama, tikus wistar diperlakukan dengan cara yang diberi dosis rata-rata aromatik per oral. Tingkat asupan asam yang diberikan pada Pengobatan 1 (P1) adalah 1,1 ml, Pengobatan 2 (P2) adalah 0,825 ml, Pengobatan 3 (P3) adalah 0,55 ml, dan Pengobatan 4 (P4) adalah 0,25 ml. Setelah 24 jam (paparan akut), tikus-tikus tersebut dianalisis dengan dietil eter dan kemudian lanjutkan mengambil darah melalui intracardiac. Di kontrol, di sisi lain, tidak ada perawatan sama sekali yang diberikan pada tikus. Pada Kontrol 1, sebelumnya, tikus dianalisis dengan dietil eter. Pada Kontrol 2, bagaimanapun, mereka tidak diberi anestesi tetapi melakukan dekomposisi.
Hasil: Periset telah menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dosis paparan timbal terhadap tingkat serum ureum dan kreatinin pada tikus wistar dari percobaan Kontrol 1 dan Kontrol 2 (p> 0,05). Periset telah menemukan bahwa semakin berkurang dosis timah, semakin meningkatkan rata-rata ureum serum. Sedangkan untuk kreatinin, peneliti telah melihat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam nilai antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Periset juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat ureum serum dan tingkat kreatinin pada kelompok kontrol 1 dan kelompok kontrol 2 (p> 0,05). Di sisi lain, terlihat bahwa ada perbedaan nilai ureum dan kreatinin yang terkendali 1 dan terkendali 2.
Kesimpulan: Setelah melakukan percobaan, peneliti menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dosis paparan timbal terhadap tingkat serum ureum dan kreatinin pada tikus wistar dari percobaan Kelompok 1 dan Kelompok 2 (p> 0,05). Di sisi lain, terlihat bahwa ada perbedaan nilai ureum dan nilai kreatinin pada kelompok kontrol 1 (dibius dengan eter) dan pada kelompok kontrol 2 (tanpa eter).