Korelasi antara Usia dengan Ekspresi Epstein-Barr Virus pada Kanker Nasofaring Tipe Undifferentiated Carcinoma

Penulis

  • Aditya Agung Pratama Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Didit Yudhanto Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Hamsu Kadriyan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Fathul Djannah Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.144

Kata Kunci:

Imunohistokimia, EBV, LMP1, kanker nasofaring, usia

Abstrak

Latar belakang: Karsinoma nasofaring merupakan keganasan sel skuamosa epitel nasofaring yang paling sering terjadi di daerah fossa rosenmuller yang selanjutnya dapat meluas ke struktur anatomi di sekitarnya. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kanker nasofaring antara lain adalah genetik, infeksi Ebstein-Barr virus dan lingkungan. Pemeriksaan imunohistokimia dilakukan untuk mendeteksi Ebstein-Barr virus pada kanker nasofaring terutama LMP1. Kanker nasofaring paling banyak terjadi pada usia 40-49 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara usia dengan ekspresi Epstein-Barr virus pada pasien Kanker Nasofaring.


Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Sampel penelitian ini adalah pasien kanker nasofaring yang berada di Rumah Sakit Umum Nusa Tenggara Barat, yang ditentukan dengan teknik consecutive sampling. Pada sampel penelitian ini dilakukan pemeriksaan ekspresiEpstein-Barr viruspada blok paraffin pasien kanker nasofaring menggunakan pemeriksaan imunohistokimia.Data dianalisis dengan uji korelasi koefisien kontingensi.


Hasil: Sampel pada penelitian ini berjumlah 44 sampel dengan rentang usia 22-70 tahun. Jumlah sampel terbanyak pada rentang usia 40-49 tahun yaitu sebanyak 13 orang. Jumlah sampel pasien yang berusia ≤45 tahun sebanyak 27 orang (61,36%) dan yang berusia >45 tahun sebanyak 17 orang (38,64%) dengan rata-rata usia 43,29 tahun. Berdasarkan hasil pemeriksaan imunohistokimia, dari 44 sampel yang diteliti, 15 orang (34,09%) mengekspresikan LMP1 positif sedangkan yang negatif sebanyak29 orang (65,90%). Sampel pasien yang berusia ≤45 tahun yang mengekspresikan LMP 1 positif sebanyak 9 orang (33,33%) dan negatif 18 orang (66,66%). Sampel pasien yang berusia >45 tahun yang mengekspresikan LMP 1 positif sebanyak 6 orang (35,29%) dan negatif 11 orang (64,70%). Hasil uji korelasi koefisien kontingensi menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sangat lemah (r = 0,020) antara usia dengan ekspresi Epstein-Barr virus pada pasien Kanker Nasofaring dan tidak bermakna secara signifikan (p = 0,894).


Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang bermakna secara statistik pada hasil pemeriksaan ekspresi EBV pada sediaan blok parafin pasien kanker nasofaring dengan usia pasien kanker nasofaring.

Referensi

1. Zeng MS, Zeng YX. Pathogenesis and etiology of nasopharyngeal carcinoma. In: Nasopharyngeal Cancer. Springer; 2010. p. 9–25. Available from: http://link.springer.com/10.1007/978-3-540-92810-2_2.

2. Adham M, Kurniawan AN, Muhtadi AI, Roezin A, Hermani B, Gondhowiardjo S, et al. Nasopharyngeal carcinoma in Indonesia: epidemiology, incidence, signs, and symptoms at presentation. Chinese journal of cancer. 2012;31(4):185. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22313595.

3. Osman I, Mercut R, Malin R, Osman G, Craitoiu S, Comanescu V. Clinical, histological, immunohistochemical and statistical aspects in malignant nasopharyngeal tumors. Current Health Sci J. 2012;38(4):150–8.

4. Dunmire SK, Grimm JM, Schmeling DO, Balfour Jr HH, Hogquist KA. The incubation period of primary Epstein-Barr virus infection: viral dynamics and immunologic events. PLoS pathogens. 2015;11(12):e1005286. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26624012.

5. Ismail A, Osman I, Husain NE. LMP1 Immunohistochemistry in Non-Hodgkin’s Lymphoma of Sudanese Cases. Open Journal of Pathology. 2016;6(02):79. Available from: http://file.scirp.org/pdf/OJPathology_2016041816315473.pdf.

6. Gulley ML. Molecular diagnosis of Epstein-Barr virus-related diseases. The Journal of Molecular Diagnostics. 2001;3(1):1–10. Available from: http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1525157810606423.

7. Guo Q, Tham I, Lin S, Su Y, Chen Z, Lin J, et al. Prognostic signifi cance of pre-treatment latent membrane protein 1 from nasopharyngeal swabs for stage III-IVA nasopharyngeal carcinoma. 2012;Available from: http://www.oapublishinglondon.com/images/article/pdf/1355866360.pdf.

8. Umar B, Ahmed R. Nasopharyngeal carcinoma, an analysis of histological subtypes and their association with EBV, a study of 100 cases of Pakistani population. Asian Journal of Medical Sciences. 2014;5(4):16–20. Available from: http://www.nepjol.info/index.php/AJMS/article/view/9592.

9. Flint PW, Haughey BH, Lund VJ. Cummings Otolaryngology 6th ed. Philadelphia: Saunders; 2015.

10. Barnes L, Eveson J, Reichart P, Sidransky D. Pathology and genetics of head and neck tumors (world health organization classification of tumors). Lyon:
IARC. 2005;p. 135–9. Available from: http://www.iarc.fr/en/publications/pdfs-online/pat-gen/bb9/index.php.

11. Borthakur P, Kataki K, Keppen C, Khamo V, Medhi S, Deka M. Expression of Epstein Barr virus encoded EBNA1 and LMP1 oncoproteins in nasopharyngeal carcinomas from northeast India. Asian Pac J Cancer Prev. 2016;17:3411–6.

12. Saikia A, Raphael V, Shunyu NB, Khonglah Y, Mishra J, Jitani AK, et al. Analysis of Epstein Barr Virus Encoded RNA Expression in Nasopharyngeal
Carcinoma in North-Eastern India: A Chromogenic in Situ Hybridization Based Study. Iranian journal of otorhinolaryngology. 2016;28(87):267. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4994986/.

13. Tabyaoui I, Serhier Z, Sahraoui S, Sayd S, Cadi R, Bennani O, et al. Immunohistochemical expression of latent membrane protein 1 (LMP1) and p53 in nasopharyngeal carcinoma: Moroccan experience. African health sciences. 2013;13(3):710–717. Available from: http://www.ajol.info/index.php/ahs/article/view/93697.

14. Zhao FP, Liu X, Chen XM, Lu J, Yu BL, Tian WD, et al. Levels of plasma Epstein-Barr virus DNA prior and subsequent to treatment predicts the prognosis of nasopharyngeal carcinoma. Oncology letters. 2015;10(5):2888–2894. Available from: http://www.spandidos-publications.com/10.3892/ol.2015.3628.

Unduhan

Diterbitkan

2017-09-29

Cara Mengutip

Pratama, A. A., Yudhanto, D., Kadriyan, H., & Djannah, F. (2017). Korelasi antara Usia dengan Ekspresi Epstein-Barr Virus pada Kanker Nasofaring Tipe Undifferentiated Carcinoma. Baphomet University : Situs Slot Online Gacor Terbaik Hari Ini Server Thailand Gampang Maxwin 2024, 6(3), 28. https://doi.org/10.29303/jku.v6i3.144

Terbitan

Bagian

Penelitian

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>